SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik Lebaran (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, berharap seluruh elemen masyarakat tidak mudik saat larangan aktivitas tersebut diberlakukan di waktu mendatang. Nantinya, kapolda Jateng bakal meminta anak buahnya yang berjaga di kawasan perbatasan untuk berani mengambil tindakan tegas, berupa memaksa pemudik putar balik.

Demikian penjelasan Irjen Ahmad Luthfi saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Selasa (20/4/2021) sore. Larangan mudik wajib didukung karena hal tersebut menjadi salah satu upaya mencegah persebaran virus corona di tengah pandemi Covid-19.

Promosi BRI Lakukan Penyesuaian Jam Operasional Selama Ramadan, Cek Info Lengkapnya

"Penyekatan akan dilaksanakan H-7 Lebaran. Penyekatan di Klaten khusus dilakukan di Prambanan [berbatasan dengan Jogja]. Jika memang ada yang ngeyel, akan dipaksa putar balik," kata Irjen Ahmad Luthfi.

Baca juga: Viral Penjual Es Kelapa Muda Samarinda, Auto Pingin Buka Puasa ke Sana

Ekspedisi Mudik 2024

Irjen Ahmad Luthfi mengatakan penyekatan difokuskan ke para pemudik dari luar daerah. Hal itu seperti perantau dari Surabaya dan berbagai kota besar lainnya di Tanah Air yang jaraknya lumayan jauh dengan Klaten.

"Kami menggunakan skala prioritas. Soalnya ada warga Klaten yang kerja di Jogja. Begitu juga sebaliknya. Penyekatan ini untuk mendidik masyarakat dalam upaya preemtif dan preventif [menekan persebaran virus corona]," katanya.

Disinggung tentang jumlah lokasi penyekatan di Jateng, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan total penyekatan mencapai 14 lokasi. Hal itu tersebar di berbagai lokasi di Jateng.

"Di setiap lokasi akan dijaga anggota Polri, prajurit TNI, dan Satpol PP," katanya.

Baca juga: Pulang Dari Piknik, 35 Warga Boyolali Positif Covid-19

Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengatakan sosialisasi larangan mudik terus dilakukan ke seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Bersinar. Hal itu termasuk saat membagikan ribuan paket takjil di beberapa lokasi di Klaten, beberapa waktu lalu.

"Ini demi keselamatan bersama. Kami sampaikan terus ke pengendara kendaraan yang memperoleh takjil agar menyampaikan pesan ke anak, keluarga, dan lainnya yang sedang merantau untuk tidak mudik terlebih dahulu di tahun ini," katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, juga mendukung pelarangan mudik, 6 Mei 2021-17 Mei 2021. Setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Klaten diminta menaati peraturan tersebut.

"Kami siap mengikuti aturan larangan mudik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya