SOLOPOS.COM - Pemerintah Desa Berjo menyiapkan lokasi tersebut di Buper Dusun Tambak sebagai lokasi karantina pemudik yang pulang sebelum maupun setelah larangan mudik. (Istimewa/Dokumentasi Pemerintah Desa Berjo)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa Berjo menyiapkan bumi perkemahan di Dusun Tambak sebagai lokasi karantina bagi warga Desa Berjo yang nekat pulang mudik selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Suyatno, menuturkan sudah berkoordinasi dengan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) maupun agen bus antar kota antar provinsi (AKAP) tujuan Karanganyar perihal kebijakan pemerintah melarang mudik mulai 6-17 Mei 2021. Selain itu, Suyatno, mengaku sudah berkoordinasi dengan Satgas Desa dan Jogo Tonggo di tingkat RT dan RW perihal kebijakan itu beberapa hari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tak Hanya Kalangan Artis, 5 Tokoh Bangsa Ini Juga Bergelar Keraton Solo

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sudah memfungsikan Satgas Desa dan Jogo Tonggo di tingkat RT dan RW. Kami memutuskan masyarakat Berjo yang mudik Lebaran sebelum larangan berlaku maupun setelah itu harus menjalani isolasi mandiri selama sepuluh hari. Kami siapkan lokasi karantina di Bumi Perkemahan di Dusun Tambak,” kata Suyatno saat dihubungi Solopos.com, Selasa (20/4/2021).

Pemerintah Desa Berjo sudah membuat kebijakan serupa saat mudik Lebaran tahun lalu. Tetapi, lokasi saat itu di objek wisata Telaga Madirda. Tahun ini, Pemdes Berjo, Karanganyar, mengubah lokasi karantina karena mempertimbangkan Telaga Madirda ramai dikunjungi wisatawan.

“Di Telaga Madirda terlalu riskan karena tempat wisata. Kami mengantisipasi dampak kepada pengunjung objek wisata apabila menjadikan tempat itu sebagai lokasi karantina pemudik. Di Buper Dusun Tambak kami siapkan sepuluh tenda dan satu shelter untuk satgas yang bertugas. Kami juga siapkan makan selama sepuluh hari, tempat parkir, kamar mandi, dan lain-lain,” tutur dia.

Komunikasi dengan Warga

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan warga Berjo yang merantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan wilayah lain. Hasilnya, menurutnya, rata-rata perantau akan mudik setelah Lebaran. Informasi tersebut ditindaklanjuti berkoordinasi dengan agen bus tujuan Karanganyar.

“Kami mencatat 170-an nomor telepon warga Berjo yang akan mudik. Rata-rata mereka mau mudik setelah Lebaran. Itu hasil koordinasi dengan pihak agen dan SPTI sampai Senin malam. Kalau mereka naik bus, tidak akan luput dari pengawasan. H-1 kepulangan mereka pun sudah terpantau dan kami jemput ke terminal. Kami juga mengingatkan mereka tidak bisa Salat Id apabila nekat pulang sebelum Lebaran,” jelasnya.

Baca Juga: Masuk Terminal Induk Jati Kudus Penumpang Jalani Rapid Test Antigen

Dia mengaku pemerintah desa membuat kebijakan tersebut dengan harapan dapat mencegah persebaran Covid-19 di Desa Berjo terutama saat momen mudik Lebaran.

“Jangan sampai setelah Lebaran ada kasus. Kami hanya menyikapi kebijakan pemerintah terkait mudik. Setelah kebijakan itu rampung pun, kami tetap akan memberlakukan karantina bagi warga dari wilayah tertentu yang pulang selama pandemi. Setiap RT sudah ada dua satgas yang memantau. Jangan sampai kebobolan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya