SOLOPOS.COM - Papan pemberitahuan yang memperingatkan "Kita semua bisa menjadi pembawa Covid-19" di tempat publik di Sydney, Australia, Selasa (27/7/2021). Setelah sebulan melakukan Lockdown, kasus harian Covid-19 di kota Sydney tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. (Bisnis-Bloomberg-Brendon Thorne)

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah epidemiolog, pakar kesehatan, dan kalangan lain pernah mendesak pemerintah untuk menerapkan lockdown untuk mengatasi Covid-19. Namun opsi itu tak pernah benar-benar diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Alih-alih lockdown, Jokowi memilih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini menggunakan level. PPKM tak benar-benar membuat wilayah ini sepenuhnya terkarantina, tak seperti lockdown yang menghentikan seluruh kegiatan masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sisi lain, sejumlah negara yang mengambil jalan lockdown pun sampai saat ini tak benar-benar berhasil menyingkirkan Covid-19 sepenuhnya. Bahkan di beberapa negara itu mulai ada lagi lonjakan kasus. Jadi apakah pilihan Presiden Jokowi untuk tidak lockdown tepat?

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Tak Bisa Lockdown, Nanti Menjerit

“Kalau lockdown, kita bisa bayangkan dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan menjadi selesai,” kata Jokowi sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/7/2021).

Jadi, negara mana saja yang pernah lockdown tapi kini kembali mencuat pandemi Covid-19-nya?

1. Vietnam

Seperti dikutip dari detik.com, tahun lalu Vietnam menerapkan lockdown pada 1 April 2020. Pada 30 Maret, penerbangan domestik juga dilarang kecuali Hanoi ke Ho Chi Minh dan Hanoi ke Da Nang dan Phu Quoc. Penerbangan dari luar negeri ditutup. Visa pelancong dihentikan. Sebelumnya, yakni 12 Februari, Vietnam me-lockdown Hanoi selama tiga pekan. Pelacakan kontak erat dilakukan.

Ancaman denda dan pidana diberlakukan bagi yang tak memakai masker, yakni denda 300 ribu Dong atau Rp200 ribu. Pelanggar protokol karantina didenda 10 juta Dong atau Rp7 juta pada saat itu. Tempat makan yang melanggar kena denda maksimal 20 juta Dong atau sekitar Rp14 juta .

Vietnam menuai pujian global karena dinilai berhasil menjaga negaranya dari Covid-19. Dilansir AFP, Vietnam ternyata mengalami lonjakan virus Corona lagi pada 25 Juli 2020, atau 100 hari sejak lockdown. Saat itu, Kota Da Nang sudah dibuka dari lockdown, wisatawan lokal sudah ada di pantai-pantai Da Nang.

Baca Juga: Terancam Virus Corona Varian Delta, Sydney Perpanjang Lockdown

April 2021, Vietnam menghadapi kenaikan kurva Corona lagi. Hanoi (Ibu Kota Vietnam) lockdown lagi pada 23 Juli 2021 kemarin. Soalnya, mereka menghadapi lonjakan Covid-19 7.000 kasus baru. Diperkirakan, ada 100 juta warga Vietnam yang kena lockdown.

2. Malaysia

Malaysia melakukan lockdown atau ‘MCO (Movement Control Order)’ pada 18 Maret 2020. Kebijakan itu diperpanjang empat kali dan memasuki masa pemulihan pada 10 Juni 2020 sampai 31 Agustus. Angka kasus baru Corona sempat menurun.

Tapi meski sempat lockdown, Malaysia tetap mengalami lonjakan Corona pada 28 Mei dengan munculnya 8.290 kasus baru. Jumlah pasien juga meningkat. Itu adalah momen setelah Idul Fitri.

Terbaru, pemerintah Malaysia menerapkan lockdown lagi pada 28 Mei 2021, berlaku 1 Juni. Semula, lockdown diterapkan sampai 14 Juni 2021 namun akhirnya diperpanjang sampai 28 Juni. Lockdown diperpanjang lagi karena kasus Covid-19 belum turun juga di bawah 4.000. Paket stimulus 150 miliar ringgit (Rp523,7 triliun) dikucurkan. Demikian dilansir Channel News Asia.

Keputusan pencabutan aturan darurat terkait pandemi Covid-19 oleh pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada 1 Agustus nanti malah memunculkan masalah politik. Istana Negara menyatakan Al Sultan Abdullah tidak memberikan persetujuan pencabutan aturan. Sang Raja kecewa berat terhadap Muhyiddin.

3. China

Dilansir Reuters, lockdown di China berawal dari Wuhan, Provinsi Hubei, diterapkan 23 Januari 2020. Sebanyak 58 juta orang hidup dalam karantina besar-besaran. Menyusul kemudian, kota-kota lainnya di-lockdown yakni Huangang, Ezhou, Liaoning, Anhui, Jiangxi dan lain-lain dalam provinsi itu. Beijing, Shanghai, dan Chongqing juga kena lockdown. Wabah mereda pada Maret 2020. Relaksasi dilakukan.

Namun, muncul lonjakan kasus Covid-19 di Beijing pada awal Juni. Dikuti AFP, 29 Mei 2021, ada lonjakan kasus pula di Provinsi Guangdong. Akibatnya, Kota Guangzhou di-lockdown. Di perbatasan Myanmar, yakni kota Ruili di Provinsi Yunnan, ada juga tiga kasus baru virus Corona. Lockdown diterapkan di Ruili yang berpenduduk 210 ribu jiwa itu.

4. India

Dilansir AFP, India menerapkan lockdown salah satu yang paling ketat di dunia pada 24 Maret 2020 dan dilonggarkan bertahap pada Juni 2020. Dilansir CNN, 1 September 2020, ekonomi India terjun bebas hingga 23,9% pada kuartal II dibanding tahun sebelumnya. Investasi turun 47%.

Konsumsi rumah tangga menyusut 27%. India kemudian resmi masuk resesi pada November, itu adalah resesi yang pertama sejak 25 tahun lalu.
Oktober, angka kematian yang tercatat mulai menjadi sedikit. Februari, kasus COVID-19 di India turun drastis. Negara yang sempat lockdown ini kemudian kena lonjakan Corona lagi.

Baca Juga: Seluruh Exit Tol Jateng Ditutup, Ganjar: Ini Bukan Lockdown

India mengalami lonjakan Covid-19 berupa tsunami gelombang kedua pada Mei lalu. Saat itu muncul 401.993 dalam sehari saja pada 1 Mei. Desakan lockdown nasional kembali terdengar dari oposisi kala itu. Lockdown sebenarnya sudah diterapkan kembali namun di kota-kota/daerah tertentu. Warga India menjerit mengeluh harga bahan baku melonjak.

Juli 2021, kasus Covid-19 di berbagai wilayah yang semula lockdown telah menurun. Lockdown dilonggarkan di Uttar Pradesh, Maharashtra, dan Gujarat, sebagaimana dilansir Reuters.

India mencatat kematian akibat virus Covid-19 hingga 400.312 jiwa, Jumat (2/7/2021). Angka tertinggi terjadi pada hari ini dengan 853 kematian dalam satu hari.

5. Selandia Baru

Dulu, Selandia Baru sempat menjadi salah satu kiblat penanganan Covid-19 yang ideal. Negara pimpinan Perdana Menteri Jacinda Ardern itu sudah sejak 18 Maret 2020 melakukan lockdown. Mulai 21 September, pelonggaran dilakukan bertahap. Kasus Covid-19 kemudian terkendali.



Namun dilansir Reuters, 1 Maret 2021, Covid-19 meningkat lagi. Lockdown level 3 diterapkan kembali. sebanyak 200 pekerjaan dan NZ$ 30 juta (US$ 21,7 juta) hilang di Auckland, ibu kota Negeri Kiwi itu.

6. Australia

Kawasan-kawasan di Australia sudah menerapkan lockdown pada tahun lalu. Kasus Covid-19 sempat turun, lockdown dilonggarkan, namun kasus melonjak lagi belakangan ini. Melbourne memasuki lockdown (pembatasan tahap 4) pada 2 Agustus 2020. Lockdown ketat berlaku sampai 28 September 2020.

Pada Rabu (22/7/2021) pekan lalu, rekor kasus Corona di Australia mencapai 502.484 di antaranya terdapat di Victoria. Australia kembali harus mengisolasi Victoria. Lockdown diterapkan di Melbourne selama 6 pekan dan kini dilonggarkan.

Sydney juga melakukan lockdown mulai 24 Juli kemarin. Kabar terbaru dilansir AFP, Rabu (28/7/2021), lockdown Sydney diperpanjang 30 hari. Brisbane juga sempat lockdown pada 29 Juni selama empat hari. Personel militer turun ke jalan mengamankan wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya