SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO—Ratusan koleksi naskah-naskah kuno tertua di Museum Radya Pustaka peninggalan tahun 1.800-an terancam rusak. Suhu dingin dari Air Condition (AC) yang menyala selama 24 jam di tempat penyimpanan naskah tersebut menyebabkan ruangan menjadi berair.

Kepala Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo saat ditemui solopos.com di ruang perpustakaan museum, Jumat (20/9/2013) mengatakan dari ribuan koleksi, ada sekitar 400 buku dan naskah kuno tertua di museum. Selama ini suhu ruangan tempat penyimpanan buku dan naskah tersebut dinilai tidak sesuai dengan standar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kondisi suhu tempat penyimpanan buku dan naskah kuno harus selalu dingin, tetapi suhu dingin dari AC justru membuat isi ruangan berair, kalau seperti ini naskah bisa cepat rusak,” paparnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan saat ini pihak museum telah berupaya untuk pengadaan alat pendingin ruangan khusus naskah yang berusia ratusan tahun itu. Hembusan udara yang keluar dari alat pendingin itu tidak menyebabkan ruangan menjadi berair seperti AC.

“Alat itu bentuknya hampir sama seperti AC, namanya humidifier, pelembab  yang tidak menyebabkan ruangan menjadi berair. Saya juga belum tahu wujudnya,” imbuhnya.

Pengadaan alat pengatur suhu tersebut rencananya akan bersamaan dengan pengadaan alat digital lainnya seperti scaning naskah dan alat reproduksi naskah. Dana yang digunakan untuk membeli alat tersebut, pihaknya telah mengajukan dari dana hibah Pemkot Solo.

Ia mengatakan ada 46 arca bersejarah di rumah Harjonegoro milik Kanjeng Suwarno yang akan dipindahkan ke Museum Radya Pustaka. Dana hibah pemindahan tersebut sekitar Rp400 juta. Namun, museum belum memiliki tempat untuk menyimpan arca-arca tersebut.

“Kami mengusulkanan bila Rp98 juta dari dana pemindahan arca tersebut digunakan untuk pengadaan alat scanning, reproduksi gambar dan humidifier dulu,” ungkapnya.

Anggota staf pengelola Museum Radya Pustaka, Yanti menjelaskan selama ini ratusan naskah kuno itu disimpan di dalam puluhan kotak plastik yang tersusun di rak perpustakaan. “Tempatnya dipisah dengan buku cagar budaya lainnya yang usianya lebih muda. Buku tersebut masih beruliskan hanacaraka dan berisi tentang cara pengobatan kuno, cara membuat keris, babat dan lain sebagainya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya