SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Foto diambil Minggu (21/2/2021). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pascakecelakaan bus wisata di dekat Bukit Bego Bantul, Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul menetapkan Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul bukan jalur wisata.

Oleh karena itu, kendaraan angkutan penumpang dilarang melewati jalur itu karena kondisi jalan ekstrem sehingga rawan kecelakaan. Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan pascakecelakaan Bukit Bego di Kabupaten Bantul, langsung mengidentifikasi jalur wisata yang rawan kecelakaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasilnya, salah satu jalur di Gunungkidul dinilai rawan kecelakaan adalah Tajakan Bundelan. Menurut dia, jalur ini rawan kecelakaan karena memiliki kemiringan ekstrem. Oleh karenanya, wisatawan yang masuk dari Kabupaten Klaten tidak disarankan melalui jalur Tanjakan Budelan.

Baca Juga : Rem Blong, Mobil Terbakar di Tanjakan Bundelan Jalur Klaten-Gunungkidul

“Tanjakan Bundelan bukan jalur wisata sehingga bus pariwisata dilarang melintasi jalur ini karena sangat berbahaya,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Rakhmadian mengungkapkan jalur Tanjakan Bundelan bisa mempersingkat waktu ke Kabupaten Gunungkidul, khususnya pengendara dari Kabupaten Klaten. Namun, lanjut dia, jalan ini hanya untuk kendaraan pribadi.

Ia menyarankan bus pariwisata atau kendaraan besar lainnya tetap melalui jalur utama, yakni melalui Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen. “Jalur ini lebih aman. Meski menanjak, tapi dari sisi akses lebih mudah karena jalannya lebih lebar,” jelasnya.

Baca Juga : Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul

Selain menandai jalur rawan kecelakaan sebagai upaya mengurangi risiko kecelakaan, pihaknya juga melaksanakan operasi kendaraan angkutan bersama jajaran Polres Gunungkidul.

“Kami rutin menggelar operasi. Salah satunya di kawasan Kali Pentung, Patuk. Ini sebagai antisipasi agar kendaraan yang digunakan aman serta sebagai upaya mengurangi risiko kecelakaan,” ungkapnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul, Wadiyana, mengungkapkan upaya normalisasi Tanjakan Bundelan sudah dilakukan tahun lalu.

Baca Juga : Buntut Laka Maut Bantul, Dishub akan Bikin Jalur Darurat di Bukit Bego

Meski demikian, hasilnya belum maksimal karena tingkat kemiringan masih belum memenuhi standar. Selain itu keterbasan anggaran. “Sudah diturunkan sekitar satu meter. Tapi, memang jalannya masih terlalu curam,” tutur Wadiyana.

Ia juga menyarankan hal yang sama dengan Rakhmadian. Kondisi jalan curam dan sempit sehingga tidak memungkinkan kendaraan besar, seperti bus pariwisata maupun truk berat melalui jalur di Tanjakan Bundelan.

“Solusinya harus lewat jalur utama di Sambeng, Kalurahan Sambirejo. Kalau nekat lewat [Tanjakan] Bundelan akan sangat berbahaya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya