SOLOPOS.COM - Penyedia jasa ojek di Terminal Krisak atau Terminal Tipe A Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, menunggu penumpang bus yang turun di terminal untuk diantar pulang dengan motor ojek, Selasa (26/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Lonjakan penumpang angkutan Lebaran atau pemudik Lebaran 2022 belum tampak di Terminal Tipe A Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah hingga Selasa (26/4/2022).

Hal itu berimbas pada penghidupan penyedia jasa ojek konvensional yang biasa mangkal di eks Terminal Krisak tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya Parno, 67. Ia mengaku telah menjadi tukang ojek sejak 40 tahun lalu.

 

Sebagai tukang ojek kawakan, ia telah merasakan momen bahagia hingga pahit getir. Jauh sebelum keadaan terminal seperti sekarang, ia menuturkan mencari penumpang adalah hal mudah.

Banyak penumpang masih menjadikan terminal induk sebagai pemberhentian terakhir alih-alih turun di pinggir jalan.

Baca Juga : Ini Deretan Kuliner Enak di Kumalagiri Terminal Wonogiri, Pernah Coba?

Dulu, katanya, kedatangan bus masih satu sif sehingga sampai terminal pada dini hari hingga menjelang pagi.

Banyak penumpang bus memilih turun di terminal lalu memanfaatkan jasa ojek milik Parno.

Dalam sehari, ia mengaku bisa menarik tiga sampai lima penumpang dengan mudah.

“Sewaktu masih satu sif biasanya bus yang datang itu pukul 01.00 WIB sampai 05.00 WIB. Jadi kalau ada yang mau berhenti di pinggir jalan, penumpang takut. Dulu [area sekitar terminal] masih gelap,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di area terminal, Selasa.

Baca Juga : Jelang Lebaran, Pedagang Terminal Wonogiri Justru Harap-Harap Cemas

Sekarang, nasib berkata lain, terutama sejak sif kedatangan bus dibagi menjadi tiga, yakni pagi, siang, dan malam.

Kondisi itu membuat Parno harus bolak-balik ke terminal dan kesulitan mencari penumpang.

Para penumpang memilih untuk tak turun di terminal, yaitu berhenti di pinggir jalan sebelum terminal.

Kenyataan itu membuat Parno perlahan kehilangan penumpang.

Baca Juga : 10 Berita Terpopuler: Curhat Pemilik Kios di Terminal Wonogiri

Bukan Ojek Online

Penyedia jasa ojek konvensional lainnya, Daryono, 57, menambahkan selain sistem sif, faktor lain yang membuat penumpang ojek sepi adalah pandemi Covid-19.

“Sebelum Covid-19 itu ramai. Tapi sekarang, meskipun kondisinya udah membaik masih saja sepi,” terangnya, Selasa.

Ia tak tahu pasti faktor penentu tetapi, kata dia, bukan karena keberadaan ojek online di Kabupaten Wonogiri.

Daryono dan Parno tergabung dalam Paguyuban Ojek Terminal Krisak sehingga khusus menyambut penumpang yang turun di terminal.

Baca Juga : Maaf, Pemkab Wonogiri Tak Sediakan Mudik Gratis Lebaran 2022

Pada momen menjelang Lebaran, biasanya terminal mulai dipenuhi pemudik.

Tetapi, hingga Selasa pagi belum banyak lonjakan pemudik.



“Dari semalam hingga pagi ini belum ada lonjakan pemudik. Hanya saja kemarin [Senin] siang ada lima bus yang mengangkut pemudik gratis. Dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Tapi penumpangnya kebanyakan anak muda dari Paranggupito, di sini cuma istirahat sebentar,” katanya.

Ia menyebut antusiasme pemudik yang menumpang bus reguler menurun.

Baca Juga : H-7 Lebaran, Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri Masih Sepi

Dia menduga karena tarif bus mulai naik menjelang Lebaran.

“Harga tiket itu yang mungkin juga membuat para perantau mikir-mikir dulu atau malah enggak jadi mudik. Itu juga yang membuat banyak perantau memilih menggunakan fasilitas mudik gratis,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya