SOLOPOS.COM - Ilustrasi drone untuk selfie (Fastcompany.net)

Narkoba di Lapas diselundupkan dengan berbagai cara

Harianjogja.com, JOGJA – Kepala Kanwil Kementrian Hukum dan HAM DIY memerintahkan kepada anak buahnya yang bertugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika, Pakem, Sleman untuk menembak langsung jika ditemukan adanya drone yang melintas di atas Lapas. Alasannya, karena kawasan Lapas termasuk daerah terlarang yang tidak bisa semua orang bisa mengakses.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kanwil Kementrian Hukum dan HAM DIY Pramono mengakui, pihaknya sudah mendapat laporan dari Kalapas Narkotika Pakem terkait keberadaan drone di sekitar Lapas.

Pihaknya belum mengetahui secara detail maksud drone tersebut yang melintas di atas blok Lapas Pakem selama dua kali waktu. Karena saat anak buahnya berupaya mengejar, namun kemudian kehilangan jejak.

“Ya memang nanti kalau ada lagi, langsung ditembak saja,” ungkapnya, Senin (15/8/2016) di Kantor Kanwil Kemenkumham DIY Jalan Gedongkuning, Kota Jogja.

Keberadaan drone yang diduga dilengkapi kamera itu patut dicurigai karena melintas lebih dari dua kali. Ada kemungkinan pihak luar berupaya mengambil gambar kawasan Lapas Narkotika untuk mengetahui seluk beluk di dalamnya.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan ada upaya penyelundupan menggunakan teknologi canggih. Mengingat petugas Lapas terus memperketat penjagaan, sehingga penyundup diduga melakukan berbagai cara termasuk menggunakan teknologi.

Pramono menegaskan, apapun kepentingannya menerbangkan drone pengintai di sekitar Lapas tidak dibenarkan. Alasannya, karena Lapas merupakan tempat yang tidak semua pihak bisa mengakses ke dalamnya.

“Lapas itu kan termasuk kawasan harus aman tidak boleh setiap orang masuk, itu semua dilakukan demi keamanan. Ini terus dipantau, tetapi alhamdulillah, bulan ini tidak ada laporan lagi [soal drone],” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk pengamanan Lapas di DIY pihaknya terus mengupayakan pengamanan. Terutama agar Lapas bebas dari ponsel, pungutan liar dan narkoba (halinar). Ia akan menindak tegas jika ada anak buahnya yang nekat melakukan pelanggaran terkait upaya membebaskan Lapas dari Halinar.

Meski tidak menyebutkan detailnya, namun Pramono mengakui masih ada tiga Lapas dadi tujuh Lapas di DIY yang butuh pengawasan ekstra termait penyelundupan ponsel dan narkoba. “Kami tidak bosan-bosan untuk memberikan pengarahan kepada warga binaan. Tidak hanya kita bina secara mental saja namun fisik juga,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya