SOLOPOS.COM - Ilustrasi Penjara (foto: reuters)

Ilustrasi Penjara (foto: reuters)

JAKARTA- Ditengarai ada banyak narapidana (napi) yang melakukan transaksi narkoba hingga keluar Lapas. Karena itu jangan sampai isu penamparan yang dilakukan Wamenkum HAM, Denny Indrayana, mengalihkan permasalahan yang lebih besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Berita tentang penamparan oleh Wamenkum HAM, jangan sampai menghilangkan persoalan banyaknya Lapas dan Rutan yang menjadi tempat transaksi narkoba. Bahkan banyak napi mengendalikan perdagangan ke luar,” kata anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, saat dihubungi detikcom, Kamis (5/4/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Anggota DPR asal Pematang Siantar ini menyatakan Komisi III telah berkali-kali meminta Kemenkum HAM memberantas narkoba di dalam Lapas dan Rutan. Sehingga inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Denny merupakan harapan Komisi III dan masyarakat dalam memberantas narkoba.

“Komisi III berkali-kali meminta Kemenkum HAM agar melakukan usaha yang maksimal untuk memberantas narkoba di Lapas dan Rutan. Oleh karena itu, sidak yang dilakukan Wamenkum HAM dan BNN adalah bagian dari harapan Komisi III dan masyarakat,” terang Martin.

Martin mengkhawatirkan berita penamparan yang beredar mengalihkan perhatian masyarakat dari banyaknya transaksi narkoba di Lapas dan Rutan. Bahkan, Martin menyarankan untuk menjaga hal tersebut agar Lapas dan Rutan tidak dikendalikan oleh jaringan narkoba.

“Jangan sampai penamparan mengambil fokus kita, dialihkan dari kenyataan banyaknya transaksi narkoba di Lapas dan Rutan. Kita harus jaga, jangan sampai Lapas dan Rutan dikendalikan oleh para mafia narkoba, atau apa pun sebutan mereka,” tegasnya.

Martin mengingatkan sidak yang dilakukan Denny bertujuan baik dan jangan dihilangkan oleh dugaan penamparan untuk menutupi adanya transaksi narkoba di Lapas. “Wamenkum HAM seharusnya dengan maksud sidak baik, lalu dihilangkan tujuan baiknya. Jangan sampai berita tentang Wamenkum HAM yang menampar sipir lalu dipaksa untuk menutupi bahwa di Lapas itu memang terdapat transaksi narkoba,” yakin Martin.

“Kita dorong untuk lebih serius, kita dukung membongkar. Jangan karena berita menampar maka pembersihan narkoba di Lapas dan Rutan jadi berhenti. Seolah-olah soal Wamenkum HAM menampar ini dipaksain untuk menutupi banyaknya transaksi narkoba di Lapas dan Rutan,” tutup Martin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya