SOLOPOS.COM - Ipda Joni Sunarto, Kabag Bin Opsnal, Satresnarkoba Polres Sleman menunjukkan bola tenis berisi narkoba yang ditemukan di dalam tembok Lapas Pakem, Jumat (8/8/2014).

Harianjogja.com, SLEMAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) justru disalahgunakan oleh para pelaku edar gelap narkoba untuk mengembangkan jaringan. Sehingga para narapidana setelah bebas, kerapkali meningkat level kejahatannya dalam peredaran narkoba.

Direktor Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Andi Fairan menjelaskan dalam berbagai kasus edar gelap narkoba yang ditangani, memang
seringkali para pelaku membangun jaringan di dalam Lapas. Terutama di Lapas Narkotika, mereka bertemu dengan napi berasal dari jaringan
lain selama menjalani masa tahanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Beberapa kasus yang kami tangani, beberapa tersangka mengaku memang ada keterlibatan jaringan napi dengan sejumlah Lapas lain, mereka
bertemu saat menjalani tahanan,” terang Andi Jumat pekan lalu.

Sebelumnya, seorang bandar sabu asal Kulonprogo ditangkap Ditresnarkoba Polda DIY di rumahnya. Dalam menjalankan bisnisnya, tidak lebih
dari sebulan bandar tersebut mendapatkan keuntungan Rp20 juta. Bandar tersebut adalah Faried Ghazali, 35, warga RT 11 RW 06, Karang
Tengah Lor, Margosari, Pengasih, Kulonprogo. Faried sebenarnya baru keluar dari Lapas II A Narkotika, Pakem, Sleman pada April 2014.
Setelah bebas bersyarat, keseharian mengkamuflasekan diri sebagai peternak ayam sembari membandari peredaran sabu jaringan Jakarta,
Jawa Tengah dan DIY. Ia ditangkap petugas saat akan keluar dari rumahnya.

Andi menambahkan seperti halnya Faried, setelah keluar dari Lapas Narkotika Pakem, ia menjadi bandar sabu dengan membuka jaringan
sampai Jakarta, DIY dan Jawa Tengah dari sebelumnya sebagai pengedar. Untuk mendistribusikan sabu, Faried menggandeng Fendi yang juga
dikenal lewat salahsatu rekannya di Lapas Kedungpane, Semarang, Jawa Tengah.

“Dan jaringan ini semua menggunakan sistem tertutup. Tidak ada yang saling kenal. Mereka sangat rapi dalam bermain dengan bermodal
kepercayaan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya