SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyelundup narkotika (JIBI/Bisnis/Dok.)

Narkoba Boyolali, dari 500-an jenis narkoba, sebanyak 43 jenis narkoba sudah beredar di Indonesia.

Solopos.com, BOYOLALI–Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menyatakan saat ini Indonesia masuk kategori darurat narkotika. Setiap hari ada 30-40 orang meninggal dunia karena narkotika.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kebanyakan korban adalah generasi produktif,” ujar dia dalam pencanangan Boyolali antinarkotika di Boyolali, Minggu (29/5/2016).

Setiap kota yang memiliki pelabuhan rentan dengan penyusupan peredaran narkotika. Jogja dan Bali, dicap sebagai kota paling banyak menyuplai narkotika ke Australia dan New Zealand.  “Maka tidak heran dua kota ini sekarang menjadi perhatian dari Negara Australia dan News Zealand,” ujar Buwas, sapaan akrabnya.

Narkotika yang beredar di Indonesia, jelas Buwas, kebanyakan berasal dari Tiongkok, Taiwan, Bangkok, Pakistan, India, dan Iran. Indonesia dianggap sebagai pangsa pasar terbesar untuk ASEAN. Dari 541 jenis narkotika di dunia, 43 jenis sudah beredar di Indonesia. “Sebenarnya  narkotika sudah banyak masuk di negara kita, namun masih ada di banker para bandar dan mafia, mereka cari peluang kapan petugas lengah untuk mengeluarkan dan mengedarkannya. BNN telah 16 kali memusnahkan narkotika hasil sitaan sebanyak 54 kilogram sabu-sabu dan 191.000 butir ekstasi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya