Solopos.com, JAKARTA -- Hasil liputan kolaboratif sejumlah media massa yang tergabung dalam Indonesia Leaks mengungkapkan dugaan Ketua KPK Firli Bahuri menginisiasi tes wawasan kebangsaan (TWK) dengan narasi Taliban di lembaga itu. Fakta-fakta di balik TWK yang menjadi alasan penonaktifan 75 pegawai kian terkuak.
Pertengahan November 2020 lalu, ponsel Harun Al Rasyid berdering di sela-sela kesibukannya menangani sebuah kasus korupsi. Penyidik senior KPK yang biasa disapa rekan-rekannya sebagai “syekh” itu kaget. Si penelepon adalah salah satu pucuk pimpinan lembaganya, Nurul Ghufron.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.