SOLOPOS.COM - Logo Bank BCA (JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berencana mengoptimalisasi layanan perbankan aplikasi mobile banking atau m-banking BCA dengan pengembangan aplikasi myBCA.

Namun, perusahaan sendiri belum dapat memastikan kapan hal itu akan terjadi. EVP Transaction Banking Business Development BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya mengatakan perseroan tidak hanya ingin memberikan layanan perbankan, tetapi juga ingin mengontrol gaya hidup para nasabah melalui aplikasi myBCA. Dengan demikian, nasabah BCA tidak terjebak pada masalah keuangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tetapi dalam prosesnya tentu kita akan menyempurnakan terlebih dahulu, sehingga myBCA itu akan menjadi lebih unggul dibandingkan mobile banking BCA,” kata Ketut dalam acara BCA Expoversary 2022, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga: Wow, Bank BCA Layani 5.100 Pembukaan Rekening Online per Hari

Ketut memastikan proses migrasi dari mobile banking BCA ke myBCA akan memperhatikan sisi keamanan nasabah, mengingat customer base yang dimiliki emiten bersandi BBCA ini cukup besar dan memiliki jumlah transaksi yang cukup banyak.

Artinya, kata Ketut, para nasabah BCA secara bertahap akan terbiasa menggunakan myBCA. Aplikasi ini juga dirancang untuk melengkapi kebutuhan nasabah, dari fitur-fitur yang sebelumnya tidak ada di mobile banking BCA.

Dengan myBCA, nasabah bisa melihat laporan rekening sampai 5 tahun terakhir. Berbeda dengan myBCA, pada fitur mobile banking BCA hanya menyediakan data hingga 7 hari terakhir masa transaksi.

“Adanya fitur ini akan sangat memudahkan nasabah untuk mengevaluasi kebutuhan yang dikeluarkan, terutama mengontrol gaya hidup,” jelasnya.

Baca Juga: Gampang, Begini Cara Tukar Uang Asing di Bank BRI dan BCA

Dia melihat bahwa gaya hidup sudah tak terelakkan sejak zaman digital. Menurut Ketut, kehadiran digital seharusnya membuat gaya hidup seseorang lebih terkontrol dan terencana.

Pasalnya, setiap orang selalu lepas kontrol saat melihat beragam penawaran produk dan membuatnya lupa bagaimana untuk mengontrol itu semua.

“Itu perlu setiap bulan sekali mengevaluasi gaya hidup kita seperti apa, apakah boros, terlalu boros. Kalau kita tidak memiliki akses pencatatan pengeluaran kita, itu kan bahaya sebenarnya,” jelasnya.

Adapun alasan lain, yakni melihat perkembangan teknologi. Ketut menilai aplikasi pada mobile banking memiliki kapasitas yang terbatas apabila terus ditambahkan berbagai jenis fitur, maka semakin lama akan membahayakan aplikasi. Hal itulah yang tidak diinginkan BCA dan memutuskan untuk pindah ke myBCA.

“Karena di satu titik, memang terkadang teknologi itu harus ditinggalkan, karena teknologi yang lama mungkin sudah tidak memadai,” tuturnya.

Baca Juga: BSI Mobile Solusi Layanan Perbankan dalam Satu Genggaman

Ketut menyadari bahwa saat ini sangat mungkin para nasabah BCA memiliki 2 aplikasi dalam satu perangkat. Namun, dia memastikan nasabah hanya perlu menggunakan 1 aplikasi untuk menggunakan layanan perbankan BCA.

Sekadar informasi, sebelum hadirnya mobile banking, perseroan juga pernah meluncurkan SMS banking BCA pada beberapa waktu silam, dan kini layanan tersebut sudah ditutup. Ketut menginginkan kesadaran nasabah BCA untuk berpindah dari mobile banking BCA ke myBCA. Dengan demikian, mobile banking BCA akan ditutup secara bertahap, yang dilihat dari banyaknya nasabah yang sudah berpindah ke myBCA.

“[Pindah aplikasi] sangat tergantung dari sudah berapa banyak nasabah yang pindah ke myBCA. Jadi selama belum semua pindah ke myBCA, kita enggak akan tutup mobile banking,” ujarnya.

Berita ini telah terbit di Bisniscom dengan judul: Siap-Siap, Mobile Banking BCA Diperkuat dengan Layanan MyBCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya