SOLOPOS.COM - Salah satu pelaku penembakan saat aksi teror di Jalan MH Thamrin, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Sejumlah teroris melakukan penyerangan terhadap beberapa gedung dan pos polisi di kawasan tersebut yang mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka. (JIBI/Solopos/Antara/Xinhua/Veri Sanovri)

Mutasi Polri terakhir membuat Irjen Pol. Tito Karnavian mendapat tugas baru sebagai Kepala BNPT. Aksi teror yang direncanakan di LP menjadi PR-nya.

Solopos.com, JAKARTA — Seusai dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito Karnavian, menyatakan akan memfokuskan program kerja pada tahap pencegahan dan rehabilitasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menjelaskan penanggulangan terorisme selama ini melewati tiga tahapan, yaitu pencegahan, penegakan hukum atau penindakan, dan terakhir rehabilitasi pascapenangkapan atau pascapenegakan hukum.

Tito menilai domain utama BNPT terletak pada tahap pencegahan dan rehabilitasi. Untuk memaksimalkan kedua tahapan itu, dia mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh pihak baik instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah, termasuk civil society. “Itulah tugas saya nanti. Konsep saya punya, sudah,” kata Tito seusai pelantikan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (16/3/2016).

Saat ini, dia mengakui proses rehabilitas masih belum maksimal dilakukan. Dia mencontohkan ketika masih menangani operasi kamp militer di Jantho, Aceh. Ternyata, tokoh yang terlibat dalam perencanaan aksi tersebut sedang berada dalam LP Cipinang kala itu.

“Ada Abu Bakar Ba’asyir, Aman Abdurrahman, Iwan Darmawan [Rois], semua ada di situ, Dulmatin pun datang ke situ. Kasus bom Thamrin juga temuan dari teman-teman di Densus 88, justru direncanakannya di Nusa Kambangan,” jelasnya.

Untuk tahap penegakan hukum, dia mengatakan core bisnis utamanya adalah dari orang-orang yang ada di bidang penegakan hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan lain-lain. Nantinya, dia menginginkan untuk mensinkronkan komunitas intelijen, mulai dari BIN, BAIS , Kepolisian, dan sebagainya sehingga didapatkan analisis pencegahan yang lebih akurat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sumpah jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru Irjen Pol Tito Karnavian, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/3/2016) pagi. Bersamaan dengan Kepala BNPT, Presiden Jokowi juga mengambil sumpah Laksamana Muda (Laksda) TNI Arie Soedewo sebagai Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Tito yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya ditetapkan sebagai Kepala BNPT berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 38/TPA Tahun 2016 untuk menggantikan Komjen Polisi Saud Usman Nasution yang telah memasuki masa pensiun. Sedangkan Laksamana Muda TNI Arie Soedewo diambil sumpahnya sebagai Kepala Bakamla berdasarkan Kepres No. 39/TPA/2016, menggantikan Laksamana Madya Desi Albert Mamahit.

Tito merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1987. DIa pernah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat menangkap Dr Azhari, di Batu, Malang, Jawa Timur, 2005 silam.

Sementara itu, Arie sejak 18 Agustus 2015 menjabat sebagai Asops Kasal menggantikan Laksda TNI Arie Henrycus Sembiring. Arie merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1983. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Koorsahli Kasal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya