SOLOPOS.COM - Vokalis Sukirgenk, Erick Rahardian, bersama Didi Kempot. (istimewa/dok. Erick)

Solopos.com, WONOGIRI - Musisi Wonogiri, Erick Rahardian, yang merupakan pentolan grup musik beraliran javarockreggae, Sukirgenk, membuat sebuah lagu yang dipersembahkan untuk Didi Kempot yang meninggal dunia, Selasa (6/5/2020) pagi WIB.

Hawane esuk iki kok ra kaya biasane. Nratap atiku pas krungu kabare. Suarane sing ngademne ati sak bendinane, saiki ninggal lunga sak lawase.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian potongan lirik lagu berjudul Kagem Maestro yang diciptakan Erick. Kepada Solopos.com, Rabu (6/5/2020), Erick menyampaikan lagu tersebut diciptakan secara spontan 30 menit setelah dia larut dalam kesedihan karena mendengar kabar Didi meninggal dunia.

Mbah Minto Sempat Diundang ke Konser Akbar Didi Kempot

Ekspedisi Mudik 2024

Lagu itu menceritakan tentang rasa kehilangan yang amat dalam, penghormatan, dan doa semoga Didi mendapat tempat terbaik. Alirannya seperti aliran yang selama ini menjadi pakem Didi, yakni campursari atau keroncong dangdut (congdut). Erick keluar dari pakemnya, yakni aliran javarockreggae, untuk menghormati Didi yang dianggapnya sebagai maestro dan seniman besar di Indonesia.

“Saya mendapat kabar kemarin [Selasa] pukul 08.30 WIB. Sontak saya menangis, seolah tak percaya Mas Didi meninggal dunia. Sekitar 30 menit saya tenggelam dalam kesedihan. Setelah itu muncul ide membuat lagu sebagai penghormatan saya kepadanya. Lirik beserta notasi jadi sekitar 30 menit,” kata Erick.

Headline MBC Korsel: WNI ABK China Kerja 18 Jam Sehari, Meninggal Dibuang ke Laut

Dalam masa sendu itu dia sangat ingin berada di samping Didi. Dia lalu ikut melayat ke Ngawi tempat jenazah Didi dimakamkan. Sesampainya di permakaman saat semua pelayat sudah tak berada di permakaman, dia mendekat ke pusara lalu berdoa.

Rekaman

Sebelum pulang ke Wonogiri dia teringat di Ngawi terdapat studio rekaman yang dahulu menjadi tempat rekaman lagu-lagu Didi pada 2005-2010, Laju Record Studio. Kemudian dia memutuskan merekam lagu barunya itu di studio tersebut sekaligus membuat video klip sederhana.

“Lagu dalam bentuk mp3 dan video sudah saya unggah di chanel Youtube Sukirgenk Official. Kalau ada yang minta mp3-nya langsung saya kasih,” imbuh Erick.

Didi bagi Erick adalah guru, mentor, seniman panutan, dan inspiratornya. Dari pencipta lagu Pamer Bojo dan Ambyar itu Erick terinsparasi membuat lagu-lagu Jawa sejak sekolah dasar (SD) hingga sekarang. Saat kelas III SD dia pernah membolos sekolah agar bisa menonton idolanya itu pentas di lapangan tenis kompleks GOR Giri Mandala.

Tak Semua PNS Dapat THR, Pemkab Sukoharjo Siapkan Rp21 Miliar

Setelah menjadi musisi Erick kadang berdiskusi dengan Didi. Setiap bertemu Didi tak mengobrol banyak, tetapi Erick selalu terkesan. Didi memberi wejangan agar Erick menjadi seniman berkarakter, memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas.

“Mas Didi berpengaruh besar dalam perjalanan spiritual saya dalam bermusik. Dia tak pernah pelit berbagi ilmu. Kita kehilangan orang besar, sosok yang konsisten membawa budaya,” tutup musisi Wonogiri tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya