SOLOPOS.COM - Ilustrasi persawahan. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Program Indeks Pertanian atau IP 400yang dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo memasuki musim panen kedua. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan hasil panen di atas delapan ton per hektare.

“Saat ini, untuk daerah yang mengikuti program IP 400 sudah memasuki musim panen yang kedua untuk hasil rata-rata di atas 8 ton gabah kering panen,” katanya saat dijumpai dalam kegiatan peresmian hasil TMMD di Tawang, Weru, Sukoharjo, Kamis (9/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menyebut varietas Inpari 32 di beberapa daerah sudah panen. Sementara varietas Cakrabuana dalam musim panen kedua belum dipanen. Hal itu, menurutnya imbas dari awal panen yang berbeda-beda. Sehingga pada musim kedua juga akan mengikuti.

Ditanya terkait kesesuaian jadwal panen, dia menyebut sudah sesuai rencana tetapi masih ada beberapa kendala. “Alhamdulillah berjalan sesuai rencana, kendala kadang-kadang kondisi air. Untuk jadwal tanam yang ada di kelompok tani, relatif bisa sesuai. Mungkin mundur dua tiga hari karena airnya bergantian, alsintan [alat mesin pertanian] juga belum bisa mencukupi,” jelasnya.

Baca juga: Wow! Sawah IP 400 Sukoharjo Hasilkan 45.422 Ton Gabah dalam 3 Bulan

Dia berharap ke depan ketika program ini akan dilanjutkan, maka kesiapan-kesiapan awal panen harus dievaluasi. Utamanya adalah disiplin kelompok yang perlu ditingkatkan lagi.

“Karena saya perhitungkan untuk IP 400 bisa betul-betul settle pada tahun ketiga dan keempat. Kalau sekarang trial yang kita lakukan masih penyesuaian percepatan-percepatan. Dibiasakan sebelum panen kita sudah persiapkan benih, alsintan juga harus segera bisa turun,” katanya.

Tersebar di 12 Kecamatan

Sebagai tambahan informasi, lahan pertanian berkonsep indeks pertanian atau IP 400 Sukoharjo yang telah dipanen selama periode Januari-Maret 2022 seluas 2.088 hektare menghasilkan 45.422 ton gabah. Sukoharjo menjadi daerah dengan konsep IP 400 terluas di Indonesia yakni mencapai 10.000 hektare. Lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 tersebar di 12 kecamatan.

Baca juga: Padi IP 400 di Sukoharjo Mulai Dipanen, Bagaimana Hasilnya?

Diberitakan sebelumnya, sebagian petani di Kabupaten Sukoharjo mulai memanen padi di lahan pertanian yang menerapkan konsep indeks pertanaman (IP) 400 pada awal Maret 2022. Kontribusi produksi padi yang dihasilkan dari hasil panen lahan pertanian diharapkan meningkat selama empat kali masa tanam dalam setahun.

“Sebagian lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 sudah mulai dipanen. Misalnya, lahan pertanian di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru dan wilayah Mojolaban,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Hadi Pramono, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (6/3/2022).

Para petani di Sukoharjo mulai menerapkan konsep IP 400 di lahan pertanian saat masa tanam (MT) I. Dalam setahun, lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 bisa empat kali masa tanam dan masa panen. Sebelumnya, para petani hanya bisa memanen padi maksimal tiga kali dalam setahun.

Baca juga: RDKK Pupuk Bersubsidi Sukoharjo Mungkin Berubah karena Pertanian IP 400

Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Nugroho Dwi Susilo, mengatakan luas lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 di desanya lebih besar dibanding lokasi lain. Dari total luas lahan pertanian sekitar 234 hektare, kata dia, lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 seluas 190 hektare.

Lahan pertanian di Desa Tegalsari menjadi lokasi percontohan implementasi konsep IP 400 di Kabupaten Jamu. Bahkan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pernah melihat langsung proses pengembangan konsep IP 400 di Desa Tegalsari pada Oktober 2021.

“Pengurus gabungan kelompok tani (gapoktan) dan petani khususnya menjadi bagian paling penting dalam pengembangan konsep IP 400 di lahan pertanian,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya