SOLOPOS.COM - Pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang di Pracimantoro, Wonogiri, Minggu (4/4/2021). (Istimewa-Camat Pracimantoro)

Solopos.com, WONOGIRI – Sebagian wilayah Kabupaten Wonogiri mulai diguyur hujan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi karena musim penghujan akan datang dalam waktu dekat di kabupaten itu.

“Benar, saat ini di Wonogiri mulai memasuki musim penghujan. Kemarin [Selasa, 14/9/2021], kami baru melakukan rapat kordinasi dengan BNPB terkait info cuaca,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, Rabu (15/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengatakan, pada Oktober nanti curah hujan di wilayah Wonogiri di atas normal. Hal itu berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan di buletin Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Jembatan Dibangun di Lemahbang Wonogiri Agar Pelajar Mudah ke Sekolah

Curah hujan dinilai normal antara 51-100 milimeter. Pada Oktober 2021 mendatang, curah hujan di Wonogiri di atas normal, antara 101-150 milimeter. Hal itu bakal terjadi di sebagian besar wilayah Wonogiri.

Bahkan di sebagian wilayah Wonogiri, curah hujan bisa lebih tinggi. Daerah Wonogiri bagian timur, seperti Kecamatan Jatipurno curah hujannya bisa mencapai 200 hingga 300 milimeter.

“Kalau bulan ini sudah ada yang di atas normal, namun tidak terjadi di semua wilayah. Sebagian besar curah hujannya antara 51-100 milimeter,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/9/2021).

Bambang memperingatkan, pada pergatian musim seperti saat ini harus mulai mewaspadai adanya bencana hidrometeorologi, salah satunya angin kencang. BPBD telah memetakan kecamatan mana saja yang pernah terdampak angin kencang.

Kecamatan yang terdampak di antaranya Baturetno, Giriwoyo dan Nguntoronadi. Daerah yang paling parah terdampak pada musim lalu yakni Nguntoronadi. Di daerah itu ratusan rumah terdampak dan kerugian yang ditimbulkan mencapai di atas Rp1 miliar.

Baca Juga: Kontraksi Saat Tes, Peserta Seleksi P3K Wonogiri: Los Saja, Bismillah Berkah

Bambang menuturkan, pohon-pohon yang rawan tumbang saat angin kencang harus segera ditangani ditangani. Pohon di sekitar rumah warga yang bebannya cukup berat bisa dipotong. BPBD telah berkoordinasi dengan dinas atau pihak terkait perihal pohon yang rawan di pinggi jalan. Sehingga saat terjadi angin kencang tidak roboh atau tumbang.

“Bencana lain yang patut diwaspadai itu tanah bergerak atau longsor. Selain itu, banjir juga perlu menjadi atensi warga. Pembersihan saluran air bisa dilakukan guna mencegah saluran air, yang mampet,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya