SOLOPOS.COM - Zukhruf The Load Hybrid of Nasheed (Youtube.com)

Solopos.com, SOLO — Grup musik Zukhruf The Load Hybrid of Nasheed telah melintasi panggung musik religi selama 15 tahun. Di tengah kehadiran para pemain baru, eksistensi grup musik religi ini dibuktikan lewat kehadiran single bertajuk Sepenuh Hati dan Doa dalam Syahdu pada awal 2014 lalu.

Kedua single yang dirilis di Puncak Segara Gunung Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar ini menjadi langkah pemanasan jelang peluncuran album ketiga mereka bertajuk Bukan Apa-Apa yang akan diluncurkan April mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selama berkarya, grup musik asli Solo yang terbentuk pada Februari 1999 lalu ini telah melewati berbagai perubahan. Lahir dari salah satu pondok pesantren di Ngruki, kelompok musik ini berani membawa nasyid rasa baru dengan menghadirkan perkawinan musik band dan etnik Banyuwangi.

Perjalanan mereka yang diawali dari semangat indie resmi berakhir pada 2004 lalu saat mereka dilamar label Sony Music untuk rekaman Cinta Saja. Dua tahun bertahan sebagai grup musik di bawah major label, Zukhruf kembali dengan semangat indie.

Hampir satu dekade absen merilis album baru, grup musik yang kini dimotori Hilmi (vokal), Toufik (vokal), Arief (vokal), Isnain (string dan biola), Arga (gitar), Didik (bas), Didin (drum dan perkusi), Sularso (gitar), dan Mustaqim (dombek dan perkusi), itu kembali dengan rasa yang makin populer di telinga pendengarnya.

“Sejak awal konsep musik kami tetap dibuat yang nyaman untuk telinga. Kehadiran rap di sini sebagai pengisi. Musik kami buat dengan rasa yang remaja terus karena kami harus mengimbangi kekinian,” terang Indrawan Yepe, Pembina Zukhruf, saat ditemui Solopos.com di Kantor Pintu Indonesia Management, Tipes, Laweyan, Rabu (5/3/2014).

Selama masa vakum merilis album, grup musik yang sempat menjadi 10 besar Festival Nasyid Indosiar pada 2004 lalu ini tidak pernah absen bermusik. Grup musik ini terus mengembangkan komunitas sehingga nasyid semakin tumbuh di Kota Bengawan. Grup nasyid yang populer seperti Alkaline, Elemental, Saja, dan Sang Jiwa merupakan grup musik yang lahir dari Zukhruf.

Personel Zukhruf, Ramadhan Isnain, mengatakan album teranyarnya ini dibuat untuk mengingatkan banyak kalangan agar tetap rendah hati. “Kami buat album baru ini tanpa tendensi. Kami ingin mengingatkan pemimpin, orang sukses, susah, semua kami ingatkan. Biar mereka sadar, jangan merasa jadi orang paling berbudi,” imbuhnya.

Selain kembali dengan semangat indie, menurut Isnain, Zukhruf bakal membagi-bagikan lagunya secara bebas unduh di beberapa situs. “Kami buat ini semacam virus rendah hati. April nanti kami rilis gratis di internet. Kami unggah ke website Komunitas Pintu, 4Shared, Asosiasi Nasyid Nusantara, dll. Kami manfaatkan juga jaringan komunikasi dari komunitas,” katanya.

Dua single yang telah dirilis Zukhruf telah diputar di sejumlah radio. Lagu besutan mereka diklaim bisa menjadi sarana terapi musik bagi beberapa kalangan, termasuk anak-anak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya