Musibah jatuhnya Crane di Masjidil Haram membuat ratusan jemaah haji meninggal.
Solopos.com, JEDDAH – Ratusan orang yang sedang berada di Masjidil Haram menjadi korban kecelakaan crane. Akibat musibah ini, 107 orang tewas, sedangkan sebanyak 238 orang luka-luka.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan ada 20 jemaah calon haji Indonesia menjadi korban luka-luka dan satu jemaah meninggal akibat alat berat jatuh di Masjidil Haram, Jumat (11/9/2015), menyusul hujan deras disertai angin kencang.
“Kejadian ini memang luar biasa,” ujar Amirul Hajj itu, dalam pembicaraan via telepon dengan tim Media Center Haji (MCH) di Makkah, Jumat malam, seperti dikutip Solopos.com dari Okezone.
Crane tersebut terjungkal pada Jumat (11/9/2015) pukul 17.30 waktu setempat, menimpa bangunan di kawasan Masjidil Haram dan jamaah haji yang hendak salat magrib.
Dari foto-foto musibah tersebut, terlihat crane itu bukanlah tipe yang terpancang ke tanah. Crane itu berada di atas semacam truk atau kendaraan tank sehingga bisa berpindah tempat.
Crane mobile itu mempunyai dua belalai. Belalai yang henghantam bangunan Masjidil Haram adalah yang panjang, sementara yang pendek terlihat menggantung. Bagian truk/ tank terangkat di satu sisinya sehingga terlihat menggantung. Posisinya mirip seperti orang sedang dalam posisi menungging.
Kepanikan melanda jamaah haji begitu musibah itu terjadi. Petugas dan para jamaah mencoba menyelamatkan mereka yang tertimpa. Ambulance didatangkan, alat berat untuk evakuasi disiapkan.
Kota Makkah sebelumnya dilanda hujan dan angin kencang. Jalanan di Makkah pun masih tergenang air yang bercampur pasir.
Pemerintah Arab Saudi menyebut setidaknya 62 orang meninggal akibat crane jatuh tersebut. Kecelakaan tersebut terjadi di tengah persiapan tahunan ibadah haji pada akhir bulan ini.