SOLOPOS.COM - Pengelola Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali, Nasrul Alifian, 24, menunjukkan beberapa koleksi di museum setempat, Jumat (11/3/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali memiliki lebih dari 200 koleksi yang terdiri dari berbagai benda seperti arca, baju adat, dan diorama sejarah Boyolali. Semua kolekasi museum yang berlokasi di pinggir jalan Solo-Semarang, Tegalwire, Mojosongo, Boyolali, itu semuanya berhubungan dengan Boyolali.

“Ada 85 koleksi teregistrasi [di Museum R. Hamong Wardoyo], kemudian ada tambahan 137, kalau ditotal yang 200an koleksinya. Koleksinya ada arca, baju adat pengantin khas Boyolali wahyu merapi pacul goweng, ada diorama asal usul Boyolali, meletusnya Gunung Merapi, dan lain-lain,” ungkap Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Sarji, saat ditemui Solopos.com di ruangannya, Jumat (11/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sarji mengatakan keberadaan Museum R. Hamong Wardoyo itu untuk identitas karena menyimpan peninggalan para leluhur. Dia menjelaskan ketika suatu daerah ada museumnya, berarti di daerah tersebut banyak peninggalan sejarahnya.

Baca juga: Estetik, Museum Hamong Wardoyo Boyolali Disebut Mirip Louvre di Paris

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, Sarji mengungkapkan setiap peninggalan sejarah yang berada di museum pasti akan dirawat dengan baik. “Untuk barang peninggalan sejarah yang masih di daerah dan tidak dirawat, jika ada yang menemukan boleh mengabari kami. Jika diperbolehkan masyarakat, maka akan kami ambil dan kami amankan di museum. Hal tersebut agar nilai sejarahnya tidak hilang,” jelasnya.

Menerima Hibah dari Masyarakat

Pada kesempatan itu, Sarji mengimbau kepada masyarakat yang sekiranya memiliki koleksi berserajarah di rumah dan sudah tidak ingin merawatnya bisa menghibahkannya ke Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali.

“Kami siap menerima jika ada masyarakat yang punya koleksi bersejarah dan sudah tidak mau ngopeni [merawat]. Silakan lapor ke sini [Bidang Kebudayaan Disdikbud Boyolali], atau misal kenal dengan pegawai kami ya bisa, nanti kami tindak lanjuti. Nggak usah formal banget lah,” jelasnya.

Baca juga: Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali Dapat Dikunjungi Tanpa Reservasi

Sebelumnya diberitakan, museum R. Hamong Wardoyo buka setiap hari kecuali Senin. Pengunjung  tidak dikenakan biaya ketika mengunjungi museum ini.

“Bukanya tiap hari, kecuali Senin. Tanggal merah kami tetap buka. Untuk bukanya dari jam 08.00 WIB sampai jam 15.00,” ungkap pengelola dan penyambut tamu Museum R. Hamong Wardoyo, Nasrul Alifian, 24.

Ia mengatakan Museum R. Hamong Wardoyo memiliki beberapa spot foto yang menjadi favorit para pengunjung. “Yang sering dibuat foto banyak, tapi yang lebih sering dibuat untuk foto di jalan penghubung antara lantai satu dan lantai dua,” jelasnya.

Baca juga: Daftar Artis Datang ke Banyudono Boyolali di Acara HUT Parfi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya