SOLOPOS.COM - Warga Muhammadiyah Klaten mengikuti pawai ta'aruf di Lapangan Bonyokan, Jatinom, Jumat (25/3/2016). Pawai ta'aruf tersebut merupakan rangkaian musyawarah daerah (musda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Klaten, Minggu (27/3/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Musda Muhammadiyah Klaten digelar Jatinom, Minggu (27/3/2016).

Solopos.com, KLATEN – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyah Klaten menggelar musyawarah daerah (Musda) Periode Muktamar 47 di Jatinom, Minggu (27/3/2016). Musda yang menjadi agenda lima tahunan untuk memilih formatur sekaligus ketua PDM Klaten dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah periode 2015-2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai rangkaian musda, sekitar 3.000 warga Muhammadiyah mengikuti pawai ta’aruf yang digelar dari Lapangan Bonyokan hingga SMK Muhammadiyah 1 Jatinom, Jumat (25/3/2016). Selain pawai ta’aruf juga dilakukan pembagian beasiswa serta sembako sebanyak 1.000 paket di ranting-ranting Muhammadiyah cabang Jatinom.

Ketua Panitia Lokal Musda PDM Klaten, M. Hidayat, mengatakan musda PDM dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah dilakukan di Desa Krajan, Jatinom dengan lokasi di SMK Muhammadiyah 2 Jatinom, MTS Negeri, serta SMAN 1 Jatinom.

“Persiapan musda sudah ready tinggal action karena sudah dipersiapkan sejak dua bulan lalu,” jelas dia saat ditemui wartawan di sela-sela pawai ta’aruf, Jumat.

Dalam musda PDM dilakukan pemilihan terhadap 33 calon formatur untuk menjadi 11 formatur tetap PDM Klaten periode 2015-2020. Sebanyak 33 calon formatur itu merupakan hasil pemilihan bertingkat dari musyawarah pimpinan daerah.

Sementara, pada Musda ‘Aisyiyah, akan dilakukan pemilihan sembilan formatur tetap Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Klaten dari 11 calon yang bakal dipilih. Mereka dipilih para peserta musda yang berasal dari pimpinan daerah, organisasi otonom (ortom), utusan cabang, serta ranting.

Wakil Ketua PDM Klaten, Subiyanto, mengatakan selain memilih formatur PDM, musda juga dimaksudkan sebagai evaluasi serta penyusunan program kerja lima tahunan. “Dengan harapan dari musda ini lima tahun mendatang lebih baik dibanding lima tahun yang lalu,” jelas dia.

Subiyanto mengatakan banyak tantangan yang dihadapi Muhammadiyah. Lantaran hal itu, anggota PDM yang terpilih serta seluruh warga Muhammadiyah diharapkan mampu menjaga eksistensi Muhammadiyah dan Islam serta semakin memberikan manfaat lebih luas ke masyarakat.

“Muhammadiyah menghadapi berbagai tantangan. Jadi, seberapa jauh Muhammadiyah bisa memberikan memberikan manfaat kepada masyarakat dan umat. Kerja keras diperlukan untuk eksistensi Muhammadiyah dan Islam. Banyak yang salah memahami soal Islam dan menganggap Islam sebagai agama kekerasan, agama teroris. Ini yang tidak benar. Makanya, Muhammadiyah harus bisa menampik isu-isu tentang Islam yang tidak benar tersebut,” papar dia.

Tema yang diusung pada musda kali ini yakni Kembali ke Masjid, Dakwah dalam Rangka Pencerahaan dan Keunggulan. Melalui tema itu, diharapkan warga Muhammadiyah menjadi masjid sebagai basis kegiatan dakwah serta kegiatan pembinaan kepada masyarakat.

“Esensi dari tema yang diambil yakni ngopeni masjid yang sudah dimiliki. Ada sinyalemen selama ini warga Muhammadiyah tidak terlalu telaten ngopeni masjid sehingga dimasuki orang dari organisasi lain,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya