SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor melintas di depan SMK Muhammadiyah 1 Solo, lokasi ini menjadi lokasi siswa menyilet gurunya, Kamis (4/12/2013). (Himawan A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLOMurid SMK Muhammadiyah 1 Solo menyilet gurunya. Akibatnya guru mendapatkan 38 luka jahitan. Para guru di SMK tersebut mengancam mogok mengajar bila siswa pelaku tindak kekerasan tak dikeluarkan dari sekolah.

Kejadian ini berawal dari ajakaan siswa kelas XII, RYD, 18, untuk berduel. Malang bagi Muhad Fatoni,  guru mata pelajaran (mapel) Olahraga sekolah tersebut, saat hendak pulang diadang tepat di halaman depan sekolah.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Guru Mapel Teknis Las, Ismadi, yang juga ketua program teknik las ini mengungkapkan antara RYD dan Fatoni sebelumnya tak pernah memiliki konflik lantaran keduanya tak pernah berinteraksi. RYD merupakan siswa kelas XII sementara Fatoni mengajar olahraga di kelas X.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara Tri Wahyudi mengatakan tindakan berani RYD itu dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB. Ia pun langsung melarikan Fatoni ke RSI Kustati. Luka robek yang dialami Fatoni pada lengan bagian kanan dengan lebar 1,5 cm dan panjang 10 cm.

“Tadi Pak Fatoni mendapat perawatan dan luka robeknya mendapatkan 38 jahitan,” terangnya.

RYD  oleh para guru dikenal sebagai siswa yang berperangai kasar dan sering mengancam guru-guru. Salah satu guru yang tak mau disebutkan namanya mengatakan akan menggelar aksi mogok belajar bila RYD tak dikeluarkan.

“Poin mengancam saja sudah 150, ini sudah sampai penganiayaan sampai 300, maka layaknya dikeluarkan. Kami sudah merasa terancam,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya