SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bolos Sekolah (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Satpol PP Solo memperketat pemantauan untuk memastikan protokol kesehatan atau prokes berjalan di sekolah-sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM agar tidak muncul lagi klaster Covid-19.

Pemantauan itu termasuk dengan menyisir tempat-tempat yang potensial jadi lokasi menongkrong pelajar. Seperti diketahui, Pemkot Solo terpaksa menutup lima sekolah dasar (SD) lantaran ditemukan klaster penularan Covid-19 di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan, mengatakan kegiatan pemantauan sudah rutin dilakukan sejak dijalankannya kebijakan PTM di sejumlah sekolah Kota Solo. Sedangkan setelah ada temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah pada Senin (18/10/2021) Satpol PP juga telah melaksanakan pantauan di lapangan.

Baca Juga: Waduh, Gibran Pergoki Siswa SD Solo Keluyuran Beli Es Kapal Seusai PTM

Ekspedisi Mudik 2024

Pemantauan untuk pencegahan munculnya klaster PTM di sekolah Kota Solo itu misalnya memastikan orang tua yang mengantar sekolah mengenakan masker, anak atau siswa tidak jajan di luar sekolah, apalagi jika sampai membuat kerumunan.

“Kami lakukan evaluasi. Pelaksanaan di dalam kelas seperti apa, mengenai penggunaan masker dan sebagainya. Senin [18/10/2021] fokus mengenai kondisi itu,” katanya, Selasa (19/10/2021).

Sisir Lokasi Nongkrong Pelajar

Menurutnya, berdasarkan pantauan tersebut, ia menyebutkan saat ini sebagian besar masyarakat dan pelajar sudah menerapkan protokol kesehatan. “Sebagian besar sudah melaksanakan prokes. Kalau yang belum menerapkan prokes, kami datangi dan kami tegur. Kalau besok kami temui orang yang sama melanggar lagi, akan ada penindakan,” lanjutnya.

Baca Juga: Klaster PTM Solo Berkembang ke 5 SD, 47 Warga Sekolah Positif Covid-19

Sedangkan pada Selasa (19/10/2021), petugas Satpol PP juga melakukan pemantauan. Namun khusus pada aktivitas kedatangan dan saat jam pulang anak-anak sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan di sekitar 20 sekolah mulai jenjang SD, SMP dan beberapa SMA/SMK.

Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah turun ke level 2, masyarakat diharapkan tetap menaati dan disiplin protokol kesehatan. Tujuannya agar tidak terjadi lagi penambahan kasus baru Covid-19 di Solo.

Baca Juga: Muncul Klaster PTM di 4 SD di Solo, PTM di Sekolah Lain Jalan Terus

Selain lokasi sekolah, pemantauan dilakukan di tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi lokasi menongkrong kalangan pelajar. “Masih dijumpai [pelajar nongkrong] di warung masih berseragam. Tidak pakai seragam tapi dipastikan dia pelajar,” jelasnya.

Arif juga mengatakan belum lama ini masih menjumpai adanya anak-anak pelajar yang menongkrong di kawasan Jl. Bhayangkara. Petugas langsung mendatangi lokasi tersebut dan menegur para pelajar yang berkerumun dan tidak langsung pulang setelah jam sekolah berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya