SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes swab Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, BANTUL -- Klaster baru kembali muncul di Bantul. Kali ini muncul klaster masjid di Padukuhan Candi, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul. Total telah ada 20 orang dinyatakan positif Covid-19 dari klaster ini.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, mengatakan klaster ini muncul pada 21 April lalu. Saat itu, salah satu jemaah berinisial S mengalami gejala Covid-19 dan memeriksakan diri ke rumah sakit. Setelah dicek, hasilnya positif. Kemudian keluarga S, yakni
istri, ibu, dan tiga anaknya, juga menjalani rapid test antigen pada 22 April 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Hasil rapid tes positif. Setelah itu dilanjutkan dengan swab PCR. Hasil swab PCR dari tiga anaknya ada dua yang positif dan satunya negatif," kata Joko Santoso namun akrab dipanggil Oki, Jumat (7/5/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: KRL Jogja-Solo Masih Tetap Beroperasi selama Larangan Mudik

Setelahnya ada satu anggota jemaah masjid di Padukuhan Candi yang melakukan pemeriksaan GeNose. Hasilnya menyatakan yang bersangkutan positif. Sementara ada jemaah lain yang menjalani swab PCR dan hasilnya positif.

Dari temuan tersebut, kemudian dilakukan tracing terhadap jemaah masjid. Ada 9 kontak erat. Tracing terus ditingkatkan hingga didapatkan puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Masjid tersebut.

"Sampai saat ini ada 20 orang positif Covid-19. Empat yang bergejala, sisanya tanpa gejala. Mereka saat ini menjalani isolasi di selter dan yang bergejala di RSLKC," ucap Oki.

Baca Juga: Banyak Kejanggalan, JPW Minta Mabes Polri Ambil Alih Kasus Satai Beracun Sianida

Bisa Bertambah

Ia memperkirakan jumlah orang yang terpapar klaster masjid ini akan terus meningkat. Sebab, sampai kini masih dilakukan tracing. "Ada 15 orang yang masih harus di tes swab PCR," ucap Oki.

Terpisah Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan akan memperketat pengawasan. Termasuk memaksimalkan Satgas ditingkat kalurahan dan aparat kepolisian serta TNI untuk mengawasi kerumunan.

"Untuk zona merah dan oranye, kami melarang adanya Salat Idulfitri berjamaah. Jika ada masjid menyelenggarakan Salat Idulfitri di zona merah dan oranye pasti akan kami tegur," ucap Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya