SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Salah satu usaha kuliner ayam goreng di Sukoharjo, menjadi klaster penularan Covid-19. Jumlah kasus konfirmasi positif dari klaster ini mencapai 11 orang yang semuanya menjalani isolasi mandiri.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan klaster kuliner di Ngadirejo, Kartasura, ini merupakan yang pertama di Sukoharjo. Kasus ini muncul kali pertama dari pemilik usaha warung makan ayam goreng yang meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum meninggal pemilik warung makan itu sempat menjalani uji swab dan ternyata positif Covid-19. "Hasil swab keluar setelah yang bersangkutan meninggal dunia. Jadi awalnya pasien suspek. Pemulasaran jenazah telah menggunakan protokol Covid-19," kata Yunia ketika berbincang dengan Solopos.com melalui telepon seluler pada Jumat (2/10/2020).

1.473 Warga Klaten Terjaring Razia Masker, Banyak Tenaga Untuk Bersihkan Fasilitas Umum Dong!

Gugus Tugas selanjutnya melakukan tracing kontak pasien positif Covid-19 dari klaster kuliner Sukoharjo ini. Tracing ini menyasar kontak erat baik lini keluarga maupun karyawan yang bekerja pada rumah makan tersebut.

Dari hasil pelacakan dengan uji swab hidung dan tenggorokan melalui metode PCR, hasilnya 11 orang terkonfirmasi positif corona baik keluarga maupun karyawan. Rumah makan tersebut kini telah tutup sementara waktu guna menekan penyebaran virus corona.

Melacak Pelanggan

Gugus tugas juga masih melacak pelanggan yang menjadi kontak erat dengan kasus tersebut. "Kasusnya corona dari klaster kuliner ini belum putus. Kami masih menunggu hasil swab kontak erat lainnya," katanya.

Ini 2 SMA/SMK Solo Yang Akan Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Dia mengatakan munculnya kasus positif corona yang menjadi klaster dari bidang usaha kuliner menjadi perhatian besar bagi Gugus Tugas Covid-19 Sukoharjo. Gugus Tugas meminta pengusaha kuliner untuk meningkatkan standardisasi protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi munculnya klaster kuliner lainnya.

Standar protokol kesehatan ini seperti mengatur ruangan dengan menetapkan jarak satu kursi satu dengan lainnya. Kemudian menyiapkan sarana prasarana cuci tangan dan menggunakan masker baik baik pelanggan maupun pegawai rumah makan.

"Karyawan rumah makan itu juga harus selalu pakai masker. Tidak boleh lepas," katanya.

Kantor DLH Sukoharjo Tutup Karena Covid-19, Bagaimana Nasib Pengangkutan Sampah?

Membersihkan Meja

Menurut Yunia, penularan Covid-19 pada tempat makan berpotensi terjadi ketika pelanggan maupun pemilik tidak segera membersihkan meja makan. Apalagi banyak pembeli melepas masker saat makan lalu mengobrol bersama teman atau keluarga dalam satu meja.

Belum lagi karyawan yang melepas masker. Kondisi ini berpotensi menjadi sumber penularan virus dan memicu munculnya klaster penularan Covid-19 dari bidang usaha kuliner Sukoharjo.

Gedung Menara Wijaya Sukoharjo Tutup 3 Hari

"Petugas rumah makan harus membersihkan meja menggunakan cairan disinfektan begitu konsumen meninggalkan meja," katanya.

Yunia meminta warga Kabupaten Sukoharjo meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker saat keluar rumah, menjauhi kerumunan atau menjaga jarak, serta rajin cuci tangan. Hal ini seiring masih tingginya kasus positif corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya