SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan vaksinasi warga lanjut usia di RS Hermina Solo, Senin (1/3/2021). Peninjauan juga didampingi Direktur RS Hermina Solo, Yohanes Benny. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memastikan pembelajaran tatap muka atau PTM siswa jenjang SMP mulai Juli mendatang tetap jalan meski muncul klaster baru Covid-19 di ponpes wilayah Kauman, Pasar Kliwon, akhir pekan lalu.

Menurut Gibran, kasus Covid-19 Ponpes itu lingkupnya lebih spesifik sehingga tracing cukup mudah. “Ponpes lingkupnya kan cuma itu, bisa langsung kami kunci, [santri] sudah kami kirim ke Donohudan [Asrama Haji],” ujarnya kepada wartawan di The Sunan Hotel Solo, Rabu (31/3/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Meski begitu, Gibran mengatakan tetap akan melakukan observasi dan tidak terburu-buru mengambil keputusan terkait PTM tersebut. Simulasi atau pun uji coba PTM tetap dimonitor secara ketat.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pelantikan Sekdes Gadungan Wedi Klaten Jadi Polemik Hingga Tertunda 3 Tahun, Begini Ceritanya

Gibran menjelaskan Pemkot Solo optimistis PTM bisa berlangsung sesuai jadwal, yakni Juli 2021. Menurutnya, rencana tersebut sudah cukup matang yang diperkuat dengan rampungnya vaksinasi kepada para guru.

Kini Pemkot tinggal melanjutkan vaksinasi untuk kalangan pendidik lainnya seperti dosen. Namun demikian, ia terus mengingatkan para guru maupun institusi sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.

Sanksi Tegas

Bahkan, Pemkot Solo menyiapkan sanksi tegas bagi mereka yang melanggar prokes. “Saya dan Pak Ganjar [Gubernur Jateng] ketemu guru yang tidak pakai masker dan langsung ditegur [saat uji coba PTM di sejumlah sekolah]. Ternyata banyak guru yang tidak pakai masker ketika di ruang guru. Bahkan, ketika mengajar tidak maskeran. Guru harus disiplin karena menjadi yang ditiru,” imbuhnya.

Baca Juga: Jalan Solo-Purwodadi Kalijambe Sragen Diperbaiki, Jeglongan Sewu Hilang?

Selain itu, Gibran menambahkan yang terpenting dalam penyelenggaraan PTM di Solo adalah orang tua atau wali murid menyanggupi dan memperbolehkan anak masuk sekolah. Mereka juga dituntut harus siap mengantar jemput anak.

Namun begitu, bagi orang tua yang tidak setuju, anak bisa mengikuti pelajaran dari rumah. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 37 santri salah satu ponpes di Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, Solo, terpaksa diboyong ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk menjalani karantina, Sabtu (27/3/2021).

Mereka semua terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala. Kecuali satu orang yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya