SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, KLATEN - Warga Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten, yang berdekatan dengan munculnya klaster Covid-19 di salah satu pondok pesantren atau Ponpes di desa setempat tetap santai. Warga di sekitar Ponpes putri di Ngawonggo itu tetap beraktivitas normal dan sama sekali tak waswas dengan potensi persebaran Covid-19 di waktu mendatang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, di salah satu Ponpes putri di Ngawonggo, Klaten, terdapat 14 santriwati yang terpapar Covid-19, beberapa waktu lalu. Dalam perkembangannya, jumlah tersebut membengkak. Total santriwati yang terpapar virus corona mencapai 52 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Begini Cara Tes GeNose Saat Puasa Agar Tetap Akurat

Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang dinyatakan sudah sembuh. Hingga sekarang, jumlah santriwati yang masih dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 mencapai 37 orang. Hal itu sudah termasuk tiga pengasuh.

Puluhan santriwati itu masih menjalani isolasi mandiri di Ponpes setempat. Total keseluruhan santriwati di salah satu Ponpes putri di Ngawonggo mencapai 200-an orang. Satgas PP Covid-19 Kecamatan Ceper telah menutup sementara aktivitas Ponpes guna mencegah persebaran Covid-19. Penutupan sementara berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.

Meski sudah mengetahui muncul klaster Covid-19, warga di sekitar Ponpes tetap beraktivitas normal. Mereka sama sekali tak memiliki rasa waswas kendati telah muncul klaster dari salah satu Ponpes putri di desa setempat.

"Ponpes putri yang santriwatinya terpapar virus corona ini baru beroperasi di tahun ajaran ini. Warga di sini tetap tenang. Soalnya, memang tak pernah bertemu dengan para santriwati. Saya pun yang rumahnya di depan Ponpes juga tak waswas sama sekali. Selama ini, saya tak pernah mendekat karena memang Ponpes itu memang diperuntukkan bagi perempuan saja," kata salah seorang warga di Ngawonggo, Kecamatan ceper, Eli, 50, saat ditemui Solopos.com, di desa setempat, Selasa (13/4/2021).

Hal senada dijelaskan salah seorang tokoh masyarakat di desa setempat yang enggan disebutkan namanya. Warga di sekitar Ponpes sering melihat santriwati yang sedang menjalani isolasi mandiri melalui jendela gedung Ponpes setempat.

"Biasanya mereka berada di dekat jendela. Saat melihat warga, biasanya mereka melambaikan tangan. Warga di sini yang melihat biasanya juga ikut melambaikan tangan. Warga di sini tahu kalau mereka sedang menjalani isolasi mandiri," kata salah seorang pria asal Ngawonggo yang tak ingin disebutkan namanya itu.

Baca Juga: Karanganyar Bertakwa: ASN Diminta Ngaji 30 Menit Sebelum Kerja

Camat Ceper, Supriyono, mengatakan hasil tracking yang dilakukan Satgas PP Covid-19 kecamatan di salah satu Ponpes putri di Ngawonggo dianggap sudah selesai. Sejauh ini, masih terdapat puluhan santriwati yang menjalani isolasi mandiri. "Jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 memang besar [di salah satu Ponpes di Ngawonggo]," katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengimbau ke seluruh elemen masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu menjadi upaya paling efektif dan efisien dalam mencegah persebaran virus corona. "Mohon kesadarannya untuk selalu disiplin menaati protokol kesehatan. Itu untuk keselamatan bersama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya