SOLOPOS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melakukan rapid test massal untuk pelacakan agresif ke pasar tradisional dan toko swalayan Rabu (27/5/2020). (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar mengimbau tim gugus tugas kecamatan dan satgas di desa memantau kembali pendatang. Langkah itu diambil setelah muncul klaster baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.

Ini Alasan Karanganyar Getol Buka Obyek Wisata di Masa New Normal

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gugus tugas tingkat kabupaten di Karanganyar menyebutnya klaster pemudik. Kasus pertama dan kedua klaster pemudik adalah warga Kecamatan Kebakkramat yang hendak kembali ke perantauan di Kalimantan dan warga Kecamatan Jumapolo yang hendak kembali ke Jabodetabek.

Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu syarat berangkat ke luar kota menumpang transportasi umum. Kasus muncul pada awal Juni. Tetapi tidak muncul gejala pada dua orang tersebut atau jamak disebut orang tanpa gejala (OTG). Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Pemerintah Genjot Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur dan Karimun Jawa

Dua kasus lain, muncul pada Kamis (25/6/2020). Lelaki, 43, warga Kecamatan Matesih dan lelaki, 60, warga Kecamatan Jumapolo. Dua kasus Covid-19 di Karanganyar ini berbeda dengan dua kasus sebelum pada klaster pemudik. Muncul gejala pada warga Matesih dan Jumapolo, yakni panas, batuk, dan pilek. Mereka berangkat dari Jawa Timur pada pertengahan Juni.

Warga Matesih mudik dari Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jatim. Dia merantau ke Nganjuk sejak tiga bulan lalu. Dia membantu pekerjaan di salah satu pondok pesantren di Lengkong, Kabupaten Ngajuk sebagai juru masak. Pemudik asal Jumapolo bekerja sebagai penjual nasi goreng di Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Provinsi Jatim. Dia pulang ke Karanganyar mengendarai sepeda motor.

Mereka memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat, yakni puskesmas di Matesih dan klinik di Jumapolo. Tetapi tidak kunjung sembuh sehingga dirujuk ke RSUD Kabupaten Karanganyar. Saat itulah mereka diminta melakukan rapid test dan hasil test reaktif. Prosedur berikutnya swab test dan hasil test positif Covid-19. Mereka dirawat di RSUD Karanganyar.

Sensus Penduduk, BPS Karanganyar Rekrut Warga Setempat yang Bakal Digaji Rp100.000/Hari

Klaster Covid-19 Karanganyar

Gugus tugas melacak kontak erat dua orang itu. Hasilnya 33 orang. Gugus tugas memfasilitasi swab test dan mengirimkan bantuan logistik berupa sembako. Mereka wajib melaksanakan karantina mandiri.

"Tim gugus tugas di tingkat kecamatan bekerja sama dengan satgas di desa. Sekarang ini kan sudah masuk new normal. Beberapa orang menganggap orang mudik lumrah. Kadang-kasang enggak lapor. Kami harap satgas desa digerakkan lagi," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar sekaligus Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan di kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat (26/6/2020).

Dua kasus itu menambah jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat menjadi lima orang hingga Jumat (26/6/2020). Dia memaklumi sejumlah orang pulang ke kampung halaman setelah lebaran. Salah satu motivasi mereka adalah mencari pekerjaan.

Penataan Anggaran 2020, Pemkab Karanganyar Desak Kemendagri Terbitkan Surat

"Kami ingatkan utamanya klaster pemudik [di Karanganyar] yang sekarang menjadi kurang terpantau. Salah satu penyebabnya adalah orang menganggap wajar lalu lalang mencari pekerjaan. New normal ini membuat arus lalu lintas menjadi biasa," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya