SOLOPOS.COM - Perataan ekskavator untuk memulai pembangunan awal jembatan sasak baru di Dukuh Mojo, Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, Jumat (30/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Muncul jembatan sasak ketiga di Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, yang mulai proses pembangunan pada hari ini, Jumat (30/9/2022). Proses pembangunan  baru tahap pemerataan tanah dengan alat berat atau ekskavator.

Jembatan sasak itu rencananya dibangun di utara Jembatan Mojo atau di Dukuh Mojo, Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo yang membentang di Sungai Bengawan Solo menuju Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Desa Plumbon menegaskan harus ada penanggungjawab dalam pembangunan jembatan alternatif tersebut.

Seperti diketahui dua jembatan sasak lain telah ada sebelumnya. Keduanya membentang dari arah Gadingan menuju Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo dan Beton, Sewu, Jebres Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Maraknya pembangunan jembatan sasak terjadi sebagai akibat pentupuan Jembatan Mojo karena sedang diperbaiki pada pekan lalu. Warga menyayangkan perbaikan itu juga bersamaan dengan perbaikan Jembatan Jurug yang menjadi penghubung ke Kota Bengawan.

Baca juga: Duh! Jembatan Sasak Jalur Baru Hanyut, Sementara Tutup Dulu untuk Perbaikan

Melihat munculnya jembatan sasak ketiga di Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, itu Kepala Desa Plumbon, Suparno meminta adanya penanggungjawab atas pembangunan Jembatan Sasak itu. Mengingat perlintasan jembatan sasak berisiko tinggi.

“Tadi saya di kantor sehingga tidak tahu persis [awal pembangunan] saya dilapori Pak Bayan di sana [Dukuh Mojo, Desa Plumbon] mau dibuat sasak. Mana? Mojo katanya [kata Bayan]. Saya tanya Mojo sebelah mana? Sebelah utara Jembatan Mojo. Wah lha kok ngono ki piye? [kok begitu gimana sih?],” terang Suparno saat ditemui dalam pengecekannya di lokasi pembuatan jembatan, di Plumbon, Jumat (30/9/2022).

Berdasarkan hasil pengecekannya, ternyata sudah ada rembug warga tetapi tidak diketahui desa. Padahal tanah yang akan dibangun jembatan adalah tanah milik desa.

Warga justru mengetahui tanah tersebut milik umum, bahkan warga membangun di tempat itu dengan mendatangkan alat berat berupa eskavator untuk meratakan tanah.

“Karena yang namanya seperti ini [pembangunan] itu kan rentetannya panjang. Tidak hanya dua [orang] saja [yang dimintai izin], pelaksanaan sehari-hari, keselamatan, kejadian dan sebagainya kan selalu ada [penanggungjawab] nantinya. Siapa yang bertanggungjawab?,” keluh Kades.

Baca juga: ROUND UP: Jembatan Sasak di Sangkrah dan Insiden Anggota DPRD Solo di Minahasa

Lebih lanjut Suparno menyayangkan adanya pembangunan jembatan sasak ketiga di Desa Plumbon, Mojolaban Sukoharjo, yang belum dimintakan izin ke desa. Menurutnya pembuatan jembatan kali ini berbeda dengan jembatan sasak yang sudah ada sebelumnya.

“Kalau ini kan buat baru trus yang dipakai bukan [tanah] milik umum, milik pemerintah. Itu yang menjadi masalah. Ini nanti saya kumpulkan dulu [warga] kalau memang tetap dilanjutkan mangga tetapi yang bertanggungjawab siapa?,” ujar Kades.

Suparno mengatakan ide pembuatan jembatan itu berasal dari warga Mojo, Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, kemudian baru dikerjakan  Jumat ini.

“Paling penting siapa saja yang harus bertanggungjawab sampai selesai. Nantinya ini [Jembatan Mojo] sudah berfungsi, trus ini ditinggal begitu saja [setelah diratakan tanahnya], harus diperbaiki seperti semula [agar tidak longsor saat hujan],” tegas Kades.

Baca juga: 10 Berita Terpopuler: Manusia Pertama di Jawa & Jembatan Sasak Solo-Sukoharjo

Sementara salah satu warga setempat, Pur mengatakan pembangunan itu dilakukan untuk warga yang melintas karena Jembatan Mojo baru diperbaiki.

Dia menimbang pembangunan itu dibutuhkan terutama untuk anak-anak sekolah yang mau berangkat, mengingat jembatan sasak menuju ke arah Beton sudah penuh sesak.

Namun saat ditanya lebih lanjut perihal pembangunan itu, pihaknya enggan memberikan jawaban lebih lanjut sebelum permaslahan perizinan dengan desa terpenuhi.

Di lain sisi, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan Polsek Mojolaban dan Satlantas sudah berkoordinasi dengan Dishub, BPBD dan BBWS hingga perangkat desa.

Dalam pertemuan Forkopimcam itu sebetulnya tidak merekomendasikan jembatan sasak beroperasi, tetapi di lain sisi warga juga membutuhkan.

Baca juga: Ada Jembatan Sasak Baru di Mojolaban Sukoharjo, BBWSBS: Harus Urus Izin Dulu

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di lokasi pembangunan itu, Bayan hingga Pemdes setempat hadir meninjau lokasi pembuatan jembatan sasak baru itu. Sementara di sebelah utara jembatan itu, yakni jembatan sasak dari Gadingan ke arah Ngepung sedang diperbaiki.



Di sisi lain, jalur alternatif ke arah Telukan melewati Jalan Ciu lalu lintas padat. Kepadatan arus lalu lintas tepat di depan SMP N 1 Grogol saat siswa-siswi di sekolah itu pulang.

Beberapa kendaraan roda dua hingga roda empat harus mengantre sebelum melaju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya