SOLOPOS.COM - Mumtaz Rais di sela Muswil ke-5 DPW PAN DIY, Rabu (30/12/2020). (Detik.com)

Solopos.com, SLEMAN — Ketua DPP PAN Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (POK) Ahmad Mumtaz Rais memberikan sumbangan ke ponpes milik Gus Miftah. Videonya viral di media sosial. Karena Mumtaz Rais menyinggung sumbangannya dengan pesan dukungan Pemilu 2024.

Putra Amien Rais itu membuat video berdurasi 45 detik yang ditujukan untuk Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, DIY, milik Gus Miftah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam video tersebut, Mumtaz yang menyebut dirinya Bang Jago awalnya mendoakan agar jemaah Kinthiliyah (sebutan untuk jemaah dakwah Gus Miftah) mewabah. Ia kemudian memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bang Jago nggak banyak bicara. Bang Jago langsung aksi bukan teori. Menyumbang uang tunai sebesar Rp 100 juta rupiah untuk semua Kinthiliyah. Mantap,” ujar Mumtaz dalam video yang viral di media sosial Twitter, dikutip Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Jawa Tengah & Lamongan Jadi Trending Twitter, Ternyata Ini Penyebabnya

Masih di dalam video, Mumtaz juga menyinggung soal Pemilu 2024. Ia secara terang-terangan meminta agar jemaah Kinthiliyah mendukungnya.

“Gus, ingat pemilu 2024. Jangan jual DPR RI dari partai lain. Tunggal, Mumtaz Rais. Jangan Kamto, jangan Kamta, jangan Mbah Badri, jangan Gandung, jangan yang lain-lain,” lanjut Mumtaz.

Di akhir video, Mumtaz mengancam akan menghentikan sumbangan ke Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah jika tidak memilihnya dalam Pemilu 2024.

“Kalau nggak saya setop sumbangan ke Ponpes Ora Aji. I Love you full, full Gusku,” pungkas Mumtaz.

Baca juga: Mega Dituding Gulingkan Gus Dur, Kader Tak Terima

Tanggapan Gus Miftah

Sementara itu, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengatakan video tersebut jelas diambil tanpa persetujuan dari pihak Ponpes Ora Aji. Ia pun tidak mau ambil pusing dengan hal tersebut.

“Ya saya pikir begini, kalau ada video seperti itu jelas kontennya di luar persetujuan kami sebagai pihak pondok. Kalau kemudian beliau ngomong seperti itu ya silakan saja. Mau disetop atau tidak nggak ada urusan kok, makanya kami juga tidak ambil pusing,” kata Gus Miftah saat dihubungi wartawan, Selasa (5/10).

“Kalau dia mau nyumbang orang ulang tahun ya silakan saja, siapa pun boleh. Tapi bukan donasi, namanya donasi itu kan donasi ke pondok. Kita nggak ada donatur. Kalau dia ngasih (saat) ulang tahun, ngasih nyumbang. Tapi pakai ngancam-ngancam itu ya biarin saja,” sambungnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Siap Maju Capres di Pilpres 2024, Ini Kriteria Wakilnya

Gus Miftah mengatakan, jika selama ini banyak orang yang menyumbang ke ponpesnya. Akan tetapi, tidak pernah ada yang menyumbang dengan embel-embel harus mendukung satu pihak.

“Mohon maaf, teman saya nyumbang dari itu saja banyak dan silent. Dan nggak ada syarat apa-apa. Banyak yang kemudian tahu perjuangan saya, ngurusi santri semua saya gratiskan. Kemudian mereka ngasih itu biasa dan tanpa syarat apapun,” tegasnya.

Gus Miftah juga menekankan jika Ponpes Ora Aji tidak bisa dibeli politikus manapun. Walaupun mereka pernah menyumbang Ponpes Ora Aji.

“Lah memangnya Ora Aji itu (sumbangannya) dari dia? Kan nggak juga to? Kalau kemudian ada orang ngaku-ngaku sebagai donatur ya alhamdulillah silakan menyumbang. Tapi kalau menyetop katakan lah secara politik harus memilih seseorang, atau saya nyumbang kalau milih siapa gitu. Bahasanya gini, (Ponpes) Ora Aji ora didol! (tidak dijual),” tegasnya.

Baca juga: Hiii…Rumah Bekas Klinik Aborsi di Malang Kerap Muncul Penampakan

Soal Sumbangan Mumtaz Rais

Selama ini, kata Gus Miftah, Mumtaz Rais tidak rutin menyumbang. Hanya pada momen-momen tertentu saja seperti Idul Adha.

“Enggak biasa-biasa saja. Kalau ada kepentingan, misalnya Idul Adha, kurban itu biasa to, yang kurban juga tidak hanya dia. Ya kan kalau dia kurban itu sering aku sebutkan. Misalnya kalau yang kurban pak Menteri, atau siapa, semuanya saya sebutkan,” ucapnya.

Menurutnya, ia tidak akan mengambil langkah hukum. Ia membiarkan publik dan jemaahnya untuk menilai.

“Kan kita nggak ada urusan orang yang bikin bukan kita. Biarkan masyarakat yang menilai. Jemaah yang menilai,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya