SOLOPOS.COM - Pasien yang mengalami diskolasi rahang. (Tiktok/dr.HelmiyadiSpOT)

Solopos.com, SOLO — Ketika menguap mulut manusia akan terbuka lebih lebar dari biasanya. Namun menguap terlalu lebar bisa membuat rahang mengalami dislokasi sendi. Seperti yang terjadi pada pasien dokter ortopedi ini.

Fotografer dan Model Seksi Ditangkap Gara-Gara Pemotretan di Situs Kuno?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter Helmiyadi mengunggah salah satu kasus unik dari seorang pasiennya pada 30 September 2020, melalui akun Tiktoknya @dr.HelmiyadiSpOT. Pasien tersebut mengeluhkan mulutnya yang tidak bisa menutup rapat alias mingkem seperti biasa.

“Ada pasien laki-laki usia 45 tahun masuk dengan keluhan tidak bisa menutup mulutnya karena dia menguap terlalu lebar,” ujar dokter Helmi dalam video Tiktok tersebut. Dalam video tersebut, dokter Helmi mencurigai, jika pasien mengalami diskolasi sendi mandibula.

Dislokasi sendi mandibula sendiri tejadi ketika posisi tulang rahang bawah bergeser dari kaitannya dengan rahang atas. Kondisi ini bisa dialami, jika seseorang membuka mulut terlalu lebar. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, video Tiktok tersebut juga menunjukkan hasil rontgen pasien tersebut.

Antara Lucu dan Kasihan, Begini Suasana Pembukaan Mal Pertama di Kamerun

Kemudian video tersebut menampilkan dokter Helmiyadi yang menangani pasien tersebut dengan penuh saksama. Setelah treatment yang ia lakukan, akhirnya rahang dari pria paruh baya itu bisa kembali normal.

Kata Dokter Helmiyadi

Dikutip dari Suara.com, Kamis (3/12/2020), dokter Helmiyadi mengatakan dislokasi pada rahang bisa terjadi karena kelemahan otot, ligament dan kapsul di daerah TMJ (temporo, mandibular joint). Hal ini dipicu karena berbagai faktor.

Faktor tersebut antara lain, karena adanya riwayat trauma kecelakaan, atau disebabkan karena aktivitas yang berlebihan. Seperti menguap terlalu lebar, tertawa terlalu ngakak, menggigit makanan yang ukurannya lebih besar dari mulut, hingga muntah hebat. Selain itu dislokasi rahang bisa terjadi karena penyakit bawaan seperti epilepsi.

Ganggu Sarang Lebah Saat Mancing, Tiga Lansia Disengat 10.000 Lebah

Apabila terjadi hal serupa, dokter Helmiyadi menyarankan untuk segara dirujuk ke unit gawat darurat. Sebab jika tidak segera ditangani, otot pada rahang bisa bengkak dan membutuhkan tindakan operasi.

Dalam hal ini dokter Helmiyadi juga menyarankan untuk makan dan tertawa sewajarnya, demi menghindari terjadi dislokasi sendi rahang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya