SOLOPOS.COM - Perajin berlatih membatik dengan media kayu saat digelar pelatihan di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Senin (25/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pelaku usaha batik pewarna alami di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, mulai kembali normal sejak ada pandemi Covid-19. Kini, mereka mendapatkan permintaan kain batik dari luar negeri seperti Jepang dan Amerika Serikat.

Seperti aktivitas produksi para pembatik di Desa Kebon, Kecamatan Bayat yang tergabung dalam Kelompok Batik Kebon Indah. Selama dua bulan terakhir, pesanan batik berdatangan. Kondisi itu berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya ketika kasus Covid-19 meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebelumnya ada pesanan hanya dua sampai tiga potong terutama pada Juni-Juli. Sekarang alhamdulillah sudah mulai banyak pesanan lagi,” kata Ketua Kelompok Batik Kebon Indah, Dalmini, 48, saat ditemui di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Petani Ditemukan Meninggal di Persawahan Karangnongko Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Dalmini mengatakan saat ini jumlah kain batik yang dipasarkan sudah mulai normal seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Rata-rata per bulan kini 250-300 potong kain batik yang terjual.

Pesanan tak hanya datang dari pembeli lokal. Ada pesanan yang mulai berdatangan dari luar negeri yakni dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Belum lama ini, Kelompok Batik Indah mengirimkan kain sebanyak 50 potong ke California, AS. Saat ini, kelompok pembatik tersebut sedang merampungkan pembuatan 100 potong kain batik ke negara yang sama. Selain itu, kelompok tersebut belum lama ini mengirimkan 185 potong kain batik ke Jepang.

Baca Juga: Kekinian Banget, Penyemprotan Hama di Karangdowo Klaten Gunakan Drone

Soal motif batik yang diminati konsumen dari luar negeri, Dalmini mengatakan beragam. Dia mencontohkan seperti pemesan dari AS yang menyerahkan motif sesuai motif yang dibikin para perajin asalkan menggunakan bahan pewarna alami.

“Kalau dari Jepang, mereka sudah memiliki motif sendiri. Seperti bunga sakura, buah mangga, motif gunung, dan lain-lain,” kata Dalmini.

Soal harga, Dalmini mengatakan bervariasi tergantung kerumitan motif serta pewarnaan. Rata-rata batik tulis dengan pewarna alami dijual seharga Rp400.000 per potong hingga bisa mencapai Rp2,5 juta.

Baca Juga: BPBD Boyolali Minta Masyarakat Waspadai Dampak La Nina

Kelompok Batik Kebon Indah menjadi salah satu sentra batik di Bayat yang dikenal dengan produksi batik pewarna alami dengan menggunakan bahan pewarna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kelompok itu beranggotakan 180 ibu-ibu yang merupakan para pembatik.

Para perajin batik di wilayah Desa Jarum, Kecamatan Bayat juga mengakui usaha mereka kembali bergulir sejak Agustus 2021. Mereka juga mulai banjir pesanan kain batik.

 

Bantuan Pemasaran

Salah satu pengrajin batik, Suratmi, 52, mengatakan sejak ada pandemi Covid-19, penurunan omzet hampir 75 persen. Meski pesanan sepi hingga berdampak anjloknya omzet penjualan, pemilik usaha batik Putri Kawung itu tetap berproduksi dengan kain hasil produksi sebagai stok.

Baca Juga: Kodim dan Polres Wonogiri Pastikan Bansos PKL dan Warung Tepat Sasaran

Suratmi mengatakan sejak ada pandemi dia hanya bisa menjual tak lebih dari 10 potong kain per bulan. Namun, dua bulan terakhir kain batik produksinya bisa terjual hingga 20 potong.

“Kalau sebelum pandemi itu, dalam sebulan bisa hampir 50 potong. Alhamdulillah saat ini sudah bisa jalan lagi 10-20 potong per bulan. Pemasaran ke Jogja, Solo, Klaten, Jakarta, Banten, dan daerah lainya. Kalau luar negeri biasanya dari order teman dan kemarin bisa sampai ke Korea Selatan,” kata dia.

Para pengrajin batik di Jarum juga dikenal sebagai salah satu sentra perajin batik tulis pewarna alami. Suratmi menjelaskan harga satu potong kain batik Rp300.000 hingga Rp1 juta. Sementara, untuk kain jenis sutra seharga Rp1 juta hingga Rp3 juta.

Baca Juga: Salurkan Bansos BTPKLW di Wonogiri, TNI-Polri Jamin Tak Ada Potongan

Suratmi berharap ada bantuan pemasaran kain batik agar pemasaran hasil produk kain batik kembali normal seperti sebelum ada pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya