SOLOPOS.COM - Seorang penumpang kereta api mengenakan masker. (Istimewa-KAI Daop VII Madiun)

Solopos.com, SOLO -- Seluruh penumpang kereta api atau KA wajib pakai masker mulai Minggu (12/4/2020) mendatang. Hal itu merupakan kebijakan PT Kereta Api Indonesia atau KAI untuk antisipasi penularan virus corona atau Covid-19.

PT KAI bakal melarang penumpang untuk naik KA jika tak memakai masker. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan penumpang KA harus memakai masker.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini dilakukan sejalan dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) yang mengharuskan masyarakat memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

1 PDP Corona Karanganyar Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Peserta Ijtima Gowa

“Bagi penumpang yang tidak bersedia memakai masker atau penutup mulut dan hidung tidak diperkenankan naik KA. Biaya pembelian tiket dikembalikan 100%,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/4/2020).

Sebelum kebijakan wajib pakai masker, PT KAI mengantisipasi penularan virus corona dengan memperketat pengecekan kesehatan calon penumpang KA. Pengecekan mulai dari suhu badan hingga penyediaan hand sanitizer di lokasi-lokasi tertentu.

Pemeriksaan suhu tubuh dengan alat termometer infrared atau thermo gun dilakukan kepada penumpang di gate masuk peron stasiun.

2 Pasien Positif Corona Asal Purbayan Baki Sukoharjo Dirawat di RS Solo

Menurut Eko, pengecekan suhu tubuh ini wajib untuk semuanya yang hendak masuk ke peron stasiun, mulai calon penumpang, karyawan, staf, hingga mitra stasiun.  Jika ada calon penumpang dengan suhu badan di atas 38 derajat Celcius, penumpang itu dilarang melanjutkan perjalanan.

Bersihkan Gerbong

Hal ini berlaku pula untuk karyawan KAI yang tidak diperbolehkan masuk peron jika suhu badannya melebihi 38 derajat Celcius.

Selain wajib pakai masker bagi penumpang KA, PT KAI berupaya menekan penularan virus corona dengan rutin membersihkan gerbong KA dan fasilitas lain di stasiun. Fasilitas lain itu seperti handrail, tangga, pintu masuk, dan sebagainya.

"Khusus gerbong KA, setiap kereta masuk, kami cuci, bersihkan di dalamnya,” kata Kepala Stasiun Solo Balapan, Suharyanto.

Beredar Info Tenaga Medis Di Sukoharjo Diusir Dari Indekos, Cek Faktanya!

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada Februari 2020 sebanyak 32,3 juta orang. Jumlah itu turun 5,41% dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek 4,18%, Jawa non-Jabodetabek 10,04%, dan Sumatera 8,21%. Sedangkan secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–Februari 2020 sebanyak 66,4 juta orang.

Angka itu turun 0,90% dibanding periode yang sama pada 2019. Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek 1,36% dan Sumatera 3,22%. Sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami peningkatan 1,30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya