SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penyelenggaraan hajatan di Kabupaten Karanganyar kembali menerapkan konsep banyumili. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan mulai menerapkan kebijakan itu per 1 Juli.

Konsep hajatan banyumili yang dimaksud adalah penyelenggara hajatan tidak menyiapkan kursi untuk tamu undangan. Artinya, mereka tidak menjamu tamu di lokasi hajatan. Seluruh menu sudah dikemas dalam dus atau kemasan lain sehingga langsung bisa dibawa pulang oleh tamu undangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan itu saat berbincang dengan wartawan di salah satu ruangan di kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Nasib Digantung Seusai Libur Lebaran, Puluhan Buruh Geruduk PT GSP Sragen

“Kami sudah putuskan melalui [rapat koordinasi] rakor Satgas Covid-19, Kamis [10/6/2021]. Kami tetapkan per 1 Juli, hajatan itu kembali menerapkan konsep banyumili. Semuanya,” kata Bupati.

Rakor tersebut dihadiri Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto, Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Ikhsan Agung Widyo Wibowo, Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, Kajari Karanganyar, Mulyadi Sajaen, Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, Bagus Selo, dan anggota Satgas Penanganan Covid-19.

Bupati menyampaikan rakor tersebut membahas monitoring dan evaluasi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Karanganyar selama beberapa waktu terakhir. Data yang dihimpun Solopos.com dari akun resmi Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar sejak Kamis-Sabtu (10-12/6/2021) terjadi penambahan ratusan kasus per hari.

Pada Kamis (10/6/2021) terjadi penambahan 108 kasus, Jumat (11/6/2021) tambah 121 kasus, dan Sabtu (12/6/2021) ada tambahan 117 kasus. “Setalah kami evaluasi, amati lonjakannya signifikan. Kami tindak lanjuti dengan pengetatan, penguatan kelembagaan tindakan [pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat] PPKM mikro, termasuk disiplin [protokol kesehatan] prokes. Kami juga menyemprotkan disinfektan secara masif, tidak kenal libur. Hla [persebaran] Covid -19 juga tidak kenal libur,” ungkap dia.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Karanganyar itu mempersilakan perangkat daerah menyosialisasikan kebijakan tersebut kepada masyarakat. Ditanya alasan dirinya kembali menerapkan konsep hajatan banyumili, politikus Partai Golkar itu mengungkapkan tidak ingin mengambil risiko lebih banyak.

“Karena konsep [hajatan] piring terbang itu terlalu banyak yang diabaikan. Saya berkali-kali lihat saat datang ke hajatan. Tempat duduk sudah ditata berjarak, jumlah tamu dibatasi, tempat cuci tangan, handsanitizer, thermogun sudah ada, tertib pakai masker. Tetapi saya deg-degan, khawatir saat piring terbang ada snack, makanan, sop. Itu pasti membuka masker,” jelas dia.

Yuli, sapaan akrabnya, menyebut potensi persebaran Covid-19 bisa muncul saat masyarakat membuka masker dan menyantap bersama-sama makanan. Dia mengaku sering menyampaikan kekhawatirannya itu saat menghadiri hajatan.

Baca Juga: Keren! Ini Produk Perusahaan Serat Terbaik Hindia Belanda di Wonogiri

“Saya umumkan di hajatan yang saya datangi. Sambil ceramah, ular-ular manten, saya ingatkan. Salah satunya agar hajatan cepat [selesai]. ‘Saat makan [masker dibuka], [selesai] masker dipakai lagi dan tidak boleh ngobrol.’ Demi kesehatan, saya minta tertib dan jangan sampai longgar. Oleh karena itu konsep banyumili [ini tepat],” tutur dia.

Pada akhir obrolan, Yuli menceritakan pertimbangan lain Pemkab Karanganyar kembali menerapkan konsep hajatan banyumili. “Ada klaster hajatan. Kemudian itu menular ke keluarga masing-masing. Yang hajatan ini kan bisa dari manapun, misal luar kota. Saat hajatan [piring terbang] diselenggarakan lama maka potensi penularan semakin besar terutama saat buka masker.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya