SOLOPOS.COM - Ketua MUI Kabupaten Kudus Ahmad Hamdani. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kudus memgaku tak tahu menahu latar belakang batalnya agenda tablig akbar dengan pembicara Ustaz Abdul Somad (UAS) di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (8/10/2019) malam lalu.

Ketua MUI Kudus Ahmad Hamdani menegaskan tidak ada penolakan secara resmi dari organisasi kemasyarakatan di wilayahnya, seperti Nahdlatul Ulama (NU) maupun underbow-nya, Ansor. Namun tak ditampiknya kemungkinan penolakan pihak-pihak tertentu terhadap UAS di Kudus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya juga sudah menelepon dan memang tidak ada penolakan. Hanya saja, kalaupun ada pihak-pihak [yang] secara personal menelepon langsung pengasuh Ponpes ABK Al Achsaniyyah bisa juga, namun tidak mengetahui apakah ada yang demikian," ujarnya, Kamis (10/10/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad mestinya dijadwalkan tampil dalam tablig akbar di Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus Al Achsaniyyah Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa malam. Pada kenyataannya ia gagal berceramah, meskipun sempat didaulat meletakkan batu pertama pembangunan salah satu gedung di pondok pesantren itu.

Keesokan paginya, ia menyempatkan diri berkunjung ke kompleks makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Setelah berziarah, Abdul Somad bergegas ke SMP-SMK NU Al Ma'ruf Kudus selanjutnya menuju ke Bandara Ahmad Yani Semarang.

Lebih lanjut, Ketua MUI Kudus Ahmad Hamdani mengimbau masyarakat tidak membesar-besarkan perbedaan yang tidak prinsip demi menjaga ukhuwah Islamiyah. Menurut dia perbedaan pendapat adalah hal lumrah.

"Karena bagi saya merupakan hal wajar, tentunya tidak perlu dibesar-besarkan," ujarnya sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara, Jumat (11/10/2019).

Ia berharap masyarakat Kudus tetap menjaga situasi wilayah tetap kondusif. Jika dari penganut salafi tidak sependapat, tentunya hal biasa saja karena memang perbedaan ijtihad dan cara pandang.

Kalaupun ada pihak yang menolak kehadirannya, dia menduga, karena mengaitkan UAS dengan HTI yang pernah mengundangnya untuk berceramah. Padahal, tegasnya, hal itu sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan dan bisa dilihat di Youtube.

Misal, lanjut dia, UAS mengkritik film The Santri, tentunya hal wajar karena menurut dia memang ada ada adegan yang tidak sesuai. "Saya pikir itu hak masing-masing dan tidak harus dibesar-besarkan dan dikaitkan-kaitkan dengan hal yang lain-lain, kemudian ada penolakan-penolakan di sana-sini dengan UAS. Jangan sampailah seperti itu," ujarnya.

Ia optimistis masyarakat di Kabupaten Kudus cukup kondusif dan perbedaan pendapat seperti itu tidak begitu menjadi masalah besar. “Berbeda dengan di masa lalu, perbedaan itu sekarang ini mulai cair,” tegasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya