SOLOPOS.COM - Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. Cholil Nafis saat menerima belasan investor proyek investasi Yusuf Mansur, di Gedung MUI, Jakarta, beberapa hari lalu. (Thayyibah Channel)

Solopos.com, JAKARTA — Belasan orang yang mengaku menjadi korban investasi Ustaz Yusuf Mansur mengadu kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta.

Mereka berharap MUI menghentikan program investasi yang digalang dai kondang tersebut lantaran dianggap merugikan umat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun MUI memastikan tidak bisa memenuhi tuntutan itu. Menurut MUI, kapasitas lembaga independen yang berisi ulama dari berbagai organisasi Islam di Indonesia itu hanya sebatas imbauan moral.

“Kami tidak ambil sikap apa-apa, hanya menampung informasi. Kami tidak bikin keputusan apa-apa, posisi kami bukan polisi. Kami tidak bisa nyetop karena tidak punya instrumen untuk itu. Kami hanya bisa memberikan seruan moral, nasihat. Itu yang bisa kami lakukan,” ujar Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. Cholil Nafis saat menerima belasan investor proyek investasi Yusuf Mansur, di Gedung MUI, Jakarta, beberapa hari lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Pertemuan itu direkam wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama dengan durasi 1 jam 41 menit. Sudarso mengizinkan Solopos.com mengutip hasil pertemuan tersebut, Selasa (11/1/2022).

Para investor yang mengadu itu antara lain dari proyek investasi batu bara di Kalimantan Selatan dengan nilai kerugian lebih dari Rp50 miliar, proyek pengadaan hotel dan apartemen serta proyek patungan aset atau nabung tanah.

Mereka mengungkapkan kronologi awal investasi itu mulai dari tawaran Yusuf Mansur hingga proses transfer yang dilakukan para jemaah. Mereka juga menceritakan kesulitan komunikasi dengan tim Yusuf Mansur seusai mengirimkan uang investasi.

Di antara yang mengadu ke MUI adalah mantan tenaga kerja wanita (TKW). Mereka berharap MUI bisa menghentikan langkah Yusuf Mansur yang dinilai merugikan umat karena menarik uang investasi namun tidak ada transparansi sama sekali.

“Kami mohon kepada MUI memberi solusi karena kami tidak mendapat hak dari program Pak Yusuf Mansur ini. Kami sampaikan agar MUI memantau apa yang dilakukan Yusuf Mansur. Karena saat ke Hongkong dia bawa-bawa nama agama,” tutur salah satu mantan TKW, Helwa seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Detektif Dhi, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Mengaku Jadi Korban Yusuf Mansur, TKW Mengadu ke MUI 

Helwa mengaku sering menjadi panitia setiap kali Yusuf Mansur mengisi pengajian di Hongkong. Ia memastikan setiap kali berceramah, keperluan Yusuf Mansur dibiayai oleh TKW melalui kepanitiaan.

“Jadi bohong besar kalau beliau tidak menerima sepeserpun dari kami. Semua kami biayai. Kadang datangnya dengan keluarga, kami biayai semua,” katanya.

Helwa menyebut selain membiayai akomodasi serta transportasi Yusuf Mansur, setiap pengajian juga diisi kegiatan pengumpulan sedekah serta tawaran berinvestasi. Saat itu yang digaungkan oleh Yusuf Mansur adalah program membangun hotel untuk keperluan jemaah haji dan umrah serta membeli pesawat terbang.

“Saya ingat sekali beliau bilang ‘kita akan membeli Indonesia’. Saya dan teman-teman sangat bersemangat, ya siapa yang tidak bersemangat jika ada ustaz yang seperti itu,” katanya.

Helwa mengaku ikut berinvestasi nabung tanah dengan total nilai Rp36 juta. Namun karena dirinya sering bertindak sebagai koordinator TKW, kerugiannya bertambah lantaran kerap nomboki kegiatan.

Ketua Bidang Hukum MUI K.H. Ikhsan Abdullah mengatakan semua informasi yang disampaikan dicatat dan akan disampaikan kepada pimpinan MUI. “Insyaallah saya dah tampung semua, informasi sudah dicatat. Ini menjadi bahan kami untuk mendalami, akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan, mohon bersabar,” ujarnya.

Sementara K.H. Cholil Nafis memastikan MUI tidak bisa menyetop langkah Ustaz Yusuf Mansur. Yang bisa MUI lakukan, menurutnya, sebatas memberi nasihat dan meluruskan jika memang yang dilakukan dai kondang itu salah secara syariat agama.

 

“Kami hanya bisa memberikan nasihat, fatwa, meluruskan. Yang memberi tindakan hukum ya polisi, MUI tidak punya hak menghentikan tapi menasihati memberi arah, menyampaikan. Kami harus hati-hati agar tidak salah. Di luar ada desas-desus lalu mengambil keputusan, tidak bisa. Perlu tabayun, tidak hanya satu arah,” ujarnya.

Maksimal yang bisa dilakukan MUI, kata dia, sebatas membantu memediasi antara Yusuf Mansur dengan jemaahnya. “Harapannya apakah mediasi atau apa, tapi tidak bisa menyidangkan,” katanya.

Tambah Ngegas

Pimpinan Ponpes Tahfidzul Quran, Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, menegaskan tidak berhenti berbicara tentang bisnis, industri, dan ekonomi, kendati saat ini sedang mendapat banyak sorotan dari sejumlah pihak.

“Orang bilang kepada saya taz ente lagi diomongin, berhenti ngomong bisnis. Taz ente lagi diomongin berhenti omong industri, taz ente lagi diomongin berhenti omong dagang. Taz ente lagi diomongin berhenti omong ekonomi. Enggak, saya bilang,” ujarnya di sela doa bersama dimulainya pembangunan Masjid Daarul Quran Colomadu, Karanganyar, Senin (10/1/2022) siang.

Menurut Yusuf Mansur, dirinya justru tambah ngegas atau banyak berbicara tentang bisnis, usaha, industri, dan ekonomi, saat banyak orang membicarakannya.

“Justru gua lagi diomongin ini gua tambah ngejar, tambah diomongin tambah ngegas. Biarin aja. Enggak tanggung-tanggung, langsung saya konferensi pers, saya bilang tujuh perusahaan kita IPO [initial public offering atau biasa disebut melantai di bursa saham],” imbuhnya.



Yusuf Mansur mengatakan para siswa yang belajar di Daarul Quran selama ini tidak hanya belajar menghafal Alquran. Sehingga ketika ada orang yang bertanya kepada para siswa belajar menghafal Alquran mau menjadi apa, menurutnya, gampang saja menjawabnya.

“Bilang saja mau jadi kayak Yusuf Mansur. Selesai sudah. Bola ya iya, usaha ya iya, bisnis ya iya. Enggak, saya mah enggak tiarap. Enggak mau saya kiai,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya