SOLOPOS.COM - K.H. Ahmad Darodji (kiri) dan Prof. Imam Taufik dalam Dialog Interaktif Ulama Menyapa yang disiarkan langsung TVKU Semarang, Senin (7/10/2019). (Antara-MUI Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah dan UIN Walisongo Semarang tidak latah dengan provokasi yang menempatkan demonstrasi mahasiswa sebagai bagian upaya penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2019.

Ketua Umum MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji dalam Dialog Interaktif Ulama Menyapa yang disiarkan langsung TVKU Semarang, Senin (7/10/2019), justru mengajak umat menghargai demonstrasi. Menurut dia, tren aksi demo yang marak akhir-akhir di berbagai kota besar di Tanah Air merupakan ekspresi dan tanggung jawab mahasiswa terhadap bangsa dan negara yang patut dihargai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mahasiswa demo [karena] mahasiswa mengkritisi pemerintah, tidak masalah sepanjang caranya benar dan tidak anarkistis. Bila terjadi ketegangan sesaat dengan aparat keamanan, itu juga dinamika yang lumrah,” tegasnya.

Pendapat serupa atas maraknya demo mahasiswa ditegaskan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof. K.H. Imam Taufi. Menurut pimpinan tertinggi kampus negeri di Semarang itu, mahasiswa berdemo sesuai jatidiri mereka sebagai bagian dari pendewasaan diri.

Tugas ulama serta dosen, sambungnya, memberi arahan dan pendampingan agar sesuai koridor. "Demo itu sebagai bentuk kontribusi mahasiswa kepada pemerintah," katanya.

Menurut Imam, demo mahasiswa yang marak di berbagai kota tidak perlu dicurigai dan aparat pemerintah juga tidak perlu tersinggung dan marah. "Sebab demo yang baik, stabilitas tetap terjaga. Jangan ada kekerasan. Mahasiswa tidak berniat mencari musuh," tegasnya.

Darodji dan Imam kompak memuji demo mahasiswa di Jateng yang berjalan baik dan santun sehingga tanpa kekerasan. Bahkan seusai demo, Gubernur Jawa Tengah beserta mahasiswa bersama-sama membersihkan sampah yang berserakan.

“Suasana kondusif seperti ini patut dicontoh daerah-daerah lain. Mereka perlu belajar dengan Jawa Tengah,” tutur Ahmad Darodji dalam program acara TVKU Semarang yang dipandu dua host Myra Azzahra dan Fitri Kholifa itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya