SOLOPOS.COM - Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji (kedua dari kiri) dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng, Ali Mufiz (kedua dari kanan), saat menggelar jumpa pers di Semarang terkait sikap MUI Jateng atas tindakan Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat (3/2/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

MUI Jateng mengakui adanya rencana Banser dan Ansor Jateng ke Jakarta untuk mendemo Ahok.

Semarangpos.com, SEMARANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah (Jateng) mengakui adanya keinginan sebagian warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke Jakarta guna mendatangi Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Keinginan itu tak terlepas dari sikap Ahok yang dinilai melecehkan ketua MUI sekaligus Rois Am NU, K.H. Ma’ruf Amin, saat persidangan terkait pelecehan agama dengan terdakwa Ahok di Jakarta, Selasa (31/1/2017). “Memang benar ada niat itu [Banser dan Ansor Jateng] akan ke Jakarta. Namun baru sebatas isu,” ujar Ketua MUI Jateng, K.H. Ahmad Daroji, saat menggelar jumpa pers di Semarang, Jumat (3/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Kendati demikian, rencana itu batal dilakukan menyusul pernyataan Ma’ruf Amin yang menerima permintaan maaf Ahok. “Meski batal, tapi mereka [Banser dan Ansor Jateng] tetap bersiap-siap jika sewaktu-waktu Ahok mengulangi perbuatannya yang melecehkan Rois Am NU,” imbuh Daroji.

Daroji menilai warga NU layak marah dengan sikap Ahok. Hal itu karena Ahok mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyinggung umat Islam, khususnya warga MUI dan NU, yang mengancam mengadukan Ma’ruf Amin kepada polisi saat persidangannya yang kedelapan. “Ma’ruf Amin itu merupakan Rois Am NU yang merupakan jabatan tertinggi di NU. Jadi wajar jika kami marah,” terang Daroji.

Kendati demikian, kemarahan warga NU, khususnya yang berada di Jateng itu masih bisa diredam. MUI mengimbau warga Jateng untuk tidak mudah terpancing isu dan tetap tenang menanggapi kasus pelecehan agama yang kini dituduhkan kepada mantan Bupati Bangka Belitung itu.

“Teman-teman dari MUI dan warga NU enggak ingin ada kekacauan. Kami ini umat muslim yang moderat yang selalu berpikir modern dan menjunjung tinggi persatuan bangsa,” sambung Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng, Ali Mufiz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya