SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja pabrik rokok di Kudus, Jateng menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran, Kamis (15/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Muhammadiyah menegaskan bahwa rokok haram.

Solopos.com, JAKARTA — Muhammadiyah menegaskan organisasi tersebut mengharamkan rokok. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan pengharaman itu karena rokok berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Menghukumi sesuatu yang belum jelas perlu dua pendekatan, yaitu syariah dan ilmiah. Dalam pendekatan syariah, Allah menghalalkan segala sesuatu yang baik dan mengharamkan yang buruk,” kata Anwar dalam diskusi publik bertajuk Harga Rokok dan Kemiskinan: Pandangan Pemuka Agama, di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Diskusi itu digelar oleh Center for Health Economics and Policy Studies (CHEPS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Indonesia Institute for Social Development (IISD). Anwar mengatakan untuk mengetahui apakah rokok merupakan barang yang baik atau buruk, perlu dilakukan kajian yang mendalam secara empiris. Sementara dalam Alquran tidak ada ayat tentang rokok.

Dia menyebutkan bahwa hasil penelitian para ilmuwan menyatakan rokok mengandung zat-zat yang berbahaya. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan epidemik rokok telah menyebabkan 4,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit karena rokok.

“Bila pengendalian tembakau tidak dilakukan dengan baik, WHO menyatakan bisa mengancam delapan juta nyawa per tahun,” ujarnya lagi.

Islam sendiri, kata Anwar, mengajarkan umatnya agar dalam melakukan kegiatan konsumsi tidak menjatuhkan diri dalam kebinasaan, apalagi kematian. Salah satu hadis juga melarang mengonsumsi barang yang memabukkan dan melemahkan fisik.

“Islam juga melarang perilaku boros dan menghambur-hamburkan orang. Orang yang boros adalah sahabat setan,” ujarnya pula. “Umat Islam juga diajarkan untuk memikirkan orang lain. Tidak boleh mencelakai diri sendiri maupun orang lain.”

Selain Anwar sebagai pembicara kunci, pembicara lain yang hadir adalah Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Bambang H Wijaya, Bendahara Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Ida I Dewa Gede Ngurah Utama, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Soesatyo, dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya