SOLOPOS.COM - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. (Setneg.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Muhadjir Effendy selaku Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebut jumlah rumah tangga miskin di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah keluarga miskin yang berbesanan dengan sesamanya, sehingga melahirkan rumah tangga miskin baru.

Menurut Muhadjir Effendy, salah satu penyebab rumah tangga miskin adalah pernikahan dengan sesamanya. Yakni orang miskin berbesanan dengan warga miskin pula. Padahal menurutnya kemiskinan berasal dari keluarga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sesama keluarga miskin besanan, kemudian lahirlah keluarga miskin baru. Sehingga ini perlu ada pemotongan mata rantai keluarga miskin,” terangnya seperti dilansir Detik.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Kisah Mbah Slamet di Tulung Klaten, Lumpuh Tinggal di Gubuk Bambu Dekat Kandang Ayam

Hal tersebut disampaikan Muhadjir Effendy dalam pemaparannya di Webinar Kowani, Selasa (4/8/2020). Dia mengatakan jumlah rumah tangga miskin di Indonesia sekitar 76 juta.

Jumlah tersebut merupakan 20 persen dari total rumah tangga yang ada di Indonesia. Dia pun menegaskan betapa pentingnya memutus rantai rumah tangga miskin.

Putri Woelan Sowan ke Mega Bintang, Cari Dukungan Maju Pilkada Solo 2020?

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik per Maret 2020 tercatat angka kemiskinan mengalami kenaikan menjadi 26,42 juta orang. Dengan demikian persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2020 naik menjadi 9,78%.

Kepala BPS, Suharianto, mengatakan peningkatan ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19. Peningkatan ini bukan hanya terjadi di desa saja, melainkan juga perkotaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya