Solopos.com, SOLO — Kereta api menjadi moda transportasi favorit bagi perantau untuk mudik atau pulang kampung. Selain tak kenal macet, harga tiketnya pun terjangkau, dan punya ragam tempat duduk sesuai kelasnya. Namun, perjalanan kereta api bukan menjadi pengalaman yang menyenangkan pada masanya. Tepatnya sebelum era transformasi saat tampuk pucuk pimpinan PT Kereta Api (Persero) dipegang oleh Ignasius Jonan (2009-2014).
Pada era 1990an hingga setidaknya awal 2000an, moda transportasi ini masih bebas aturan, khususnya untuk kelas ekonomi. Semua orang boleh masuk stasiun, boleh merokok di dalam kereta, penuh calo, tiket tanpa nomor tempat duduk, dan pesingnya toilet adalah sebagian cerita. Asal penumpang terangkut jadi prinsip yang tak jarang mengabaikan keselamatan.