SOLOPOS.COM - KAPOLDA CEK REST AREA

KAPOLDA CEK REST AREA

KAPOLDA CEK REST AREA

Solopos.com, SRAGEN — Angka korban meninggal dunia (MD) selama lima hari terakhir sepanjang arus mudik Lebaran 2013 tercatat sebanyak 34 kasus, artinya jumlah korban MD rata-rata sebanyak enam kasus per hari. Angka itu turun sampai 50% bila dibandingkan angka korban MD tahun lalu yang rata-rata 12-14 kasus per hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data tersebut dibeberkan Kapolda Jateng Irjen (pol) Dwi Priyatno saat dijumpai wartawan di sela-sela kunjungan ke Pos Pengamanan Lebaran 2013 di perbatasan Sragen-Ngawi, Rabu (7/8/2013). Data tersebut seperti sesuai dengan data yang disampaikan ke Mabes Polri.

Informasi dari Mabes Polri, jumlah kasus kecelakaan di Jateng mencapai 80 kasus. Angka itu paling tinggi bila dibandingkan dengan Jawa Timur yang hanya 53 kasus dan Jawa Barat dengan 15 kasus.

“Bila melihat data perbandingan tahun lalu, maka jumlah kecelakaan di Jateng selama arus mudik H-1 ini turun 26%. Untuk korban MD sampai saat ini [Rabu] sebanyak 34 kasus. Bila dibandingkan tahun lalu ada penurunan 50%. Tahun lalu itu jumlah rata-rata korban MD 12-14 kasus per hari selama 16 hari. Bila dibandingkan sekarang selama lima hari operasi, jumlah korban MD rata-rata enam kasus per hari,” ujar Kapolda.

Menurut Kapolda, kecelakaan lalu lintas itu didominasi oleh motor dan mobil penumpang. Namun, angka itu, jelas Kapolda, tidak semua berkaitan dengan arus mudik. Kapolda menganilisis kecelakaan itu disebabkan oleh faktor kelelahan pengguna jalan.
“Berdasarkan data tahun lalu perjalanan efektif itu mulai pukul 09.00 WIB-13.00 WIB. Setelah itu disarankan pengendara motor atau pengemudi mobil istirahat di rest area. Paling tidak mereka bisa istirahat selama dua jam dari pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB,” harap Kapolda.

Kapolda menegaskan aparat kepolisian sudah betul-betul dengan penjagaan, pengaturan lalu lintas dan menyarankan kepada mereka agar istirahat sejenak di rest area. Simpul-simpul lokasi terjadinya kecelakaan, sambung dia, terletak di wilayah perbatasan Jabar dan Jateng.

“Kami sudah ngatur dengan Jabar, termasuk ada penunjukkan perwira di lokasi itu. Dari Mabes Polri juga datang. Saling komunikasi, begitu arusnya padat diarahkan ke pantura, kemudian ke tengah, ke arah Slawi. Arus mudik paling tinggi terjadi di H-5 dan H-4, tapi tidak sampai terjadi kemacetan total,” paparnya.

Jumlah pengendara motor selama arus mudik tahun lalu mencapai 1,3 juta, sedangkan perkiraan tahun ini diprediksi sampai 1,5 juta. Namun, data yang diterima Kapolda hingga Rabu, jumlah pemudik yang menggunakan motor baru sampai 750.000 orang baik di jalur utara maupun selatan.

“Artinya jumlah pengguna motor selama mudik ada penurunan drastis. Mereka ini beralih ke angkutan umum, seperti bus dan kereta api. Itu yang selama ini kami harapkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya