SOLOPOS.COM - Dua kendaraan pemudik berpelat nomor luar kota melintas di bawah jembatan penyeberangan dii persimpangan Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, pada puncak arus mudik Lebaran 2017, Jumat (23/6/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Mudik Lebaran 2017, volume kendaraan yang melintasi tol Soker pada tahun ini meningkat 100 persen.

Solopos.com, SRAGEN — Arus kendaraan pemudik yang melewati jalur tol Solo-Kertosono (Soker) pada 2017 meningkat sampai lebih dari 100% bila dibandingkan pada Lebaran 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Arus mudik pada H-3 Lebaran 2016 tercatat 1.538 kendaraan, sedangkan pada H-3 Lebaran tahun ini meningkat menjadi 3.439 kendaraan. Demikian pula jumlah kendaraan pada puncak arus mudik H-2 Lebaran 2016 mencapai 1.843 kendaraan dan mengalami peningkatan sampai 4.000 kendaraan pada H-2 Lebaran 2017, Jumat (23/6/2017).

Penjelasan itu disampaikan pejabat Humas PT Waskita Karya, Eko Jayanto, saat ditemui Solopos.com di pos pengamanan Lebaran di perlintasan Paldaplang, Sambungmacan, Sragen, Jumat siang. Eko menjelaskan jumlah pemudik pada menjelang Lebaran 2016 dibandingkan mudik sekarang meningkat signifikan.

Dia memperkirakan puncak arus mudik 2017 ini terjadi pada Jumat sampai Sabtu (24/6/2017) atau H-1 Lebaran. “Peningkatan arus mudik di jalur tol bisa dilihat di lokasi keramaian seperti di perlintasan Paldaplang, Tangkil, dan Gondang. Rata-rata kendaraan yang lewat per jamnya mencapai 250 unit. Pada H-3 saya peningkatan kendaraan terjadi mendekati tutup jam fungsional jalur tol, yakni mencapai 209 unit per jam. Pada pada pagi harinya baru 127 unit per jam,” ujar Eko.

Kasi Teknologi dan Prasarana Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Pursis Yuliono, peningkatan arus mudik dari pantauan di exit tol Pungkruk, Sidoharjo, Sragen mengalami peningkatan 5%-7% pada Jumat siang bila dibandingkan dengan Kamis (22/6/2017). Peningkatan jumlah kendaraan di jalur tol, kata dia, tidak berpengaruh pada peningkatan kendaraan di jalur nasional.

“Rata-rata para pemudik dengan tujuan Jawa Timur memilih lewat jalur tol dan keluar di pintu tol Walikukun, Widodaren, Ngawi. Mereka enggan lewat dalam kota. Meski terdapat peningkatan kendaraan di dalam kota tetapi tidak sampai menimbulkan penumpukan arus,” ujar Pursis.

Terpisah, Wakapolda Jateng Brigjen Pol. Indrajit mengunjungi pos terpadu pengamanan Lebaran di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) di Mantingan, Ngawi, Jumat siang. Indrajit mengunjungi pos gabungan Polda Jateng dan Polda Jatim untuk memastikan tidak ada persoalan dalam arus mudik Lebaran 2017.

Wakapolda mewaspadai potensi penumpukan kendaraan di Brebret Exit Timur (Brexit), Gringsing, dan pintu keluar tol Salatiga. Wakapolda sudah menyiagakan personel untuk antisipasi kerawanan kemacetan di tiga lokasi tersebut terutama pada puncak arus mudim Jumat siang hingga malam hari.

Pada kesempatan itu, Wakapolda mengimbau kepada pemudik agar berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan yang paling utama. “Terutama untuk pengemudi, kesehatan fisik harus dijaga. Kalau lelah atau ngantuk harus istirahat di rest area yang disediakan. Jangan sampai saat ngantuk, tahu-tahu terbangun sudah di rumah sakit. Jadi sebelum berangkat cek kondisi kendaraan, bahan bakarnya harus penuh, makanan dan minuman disiapkan, dan selama di jalan patuhi petugas dan rambu-rambu yang ada. Jaga kecepatan juga!” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya