SOLOPOS.COM - Dua pemudik berboncengan sepeda motor melintasi Jembatan Bantar di perbatasan Kulonporgo, Selasa (22/7/2014). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, JAKARTA — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memprediksikan puncak arus mudik Lebaran 2014 akan terjadi, Jumat (25/7/2014), karena pendeknya rentang hari libur Hari Raya Idul Fitri 1435 H itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol. Boy Rafli Amar, mengatakan karena jarak libur dengan hari Lebaran berdekatan, maka pemudik cenderung akan melakukan perjalanan pada hari yang sama. “Jadi Jumat besok, 25 Juli, itu akan jadi puncaknya. Pasalnya, menuju hari H, dengan jarak dimulainya libur nasional itu cukup mepet, maka di Jumat itu awal titik keberangkatan pada umumnya,” jelasnya, Rabu (23/7/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengenai jalur-jalur jalan yang butuh perhatian ekstra, Boy menyampaikan jalur selatan Jawa Tengah menjadi ruas yang diprioritaskan. Kemudian, Cipularang ke Cileunyi, Nagreg, dan jalan menuju Cilacap. Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng juga memperkirakan Jumat hingga Minggu (27/7/2014) merupakan puncak arus mudik Lebaran 2014 di wilayah ini.

“Untuk yang dari Jakarta, hari ini sudah masuk puncaknya,” kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jateng AKBP Tulus Pamuji, di Semarang, Rabu. Menurut dia, para pemudik yang mulai meninggalkan Ibu Kota diperkirakan mulai memasuki Jawa Tengah, Kamis (24/7/2014).

Ia menuturkan terdapat sejumlah titik macet yang akan dihadapi para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun bus ketika memasuki provinsi ini. Beberapa titik macet tersebut di antaranya pintu keluar Tol Pejagan di Kabupaten Brebes. Jembatan Comal yang berada di ruas jalur jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa, wilayah Kabupaten Pemalang, juga masih dalam proses perbaikan.

Ia menjelaskan jalur alternatif untuk menghindari Jembatan Comal yang masih dalam proses perbaikan telah disiapkan. “Karena lebar jalan jalur alternatif tidak terlalu besar kemungkinan menyebabkan kepadatan,” katanya.

Setelah memberi waktu hingga Kamis untuk bisa dioperasikan, kini target pengoperasian Jembatan Comal mundur jadi Jumat. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengaku setiap jam dia terus memantau jarak jauh tekait perkembangan perbaikan jembatan yang ambles itu. “Paling lambat Jumat pagi sudah bisa dibuka paling tidak untuk mobil kecil, syukur-syukur Kamis sore atau malam. Tapi paling lambat Jumat pagi,” tambahnya.

Imbas dari amblesnya jembatan ini, jalur mudik via Selatan Jawa dan jalur alternbatif Comal lainnya padat, sehingga perbaikan harus segera dirampungkan. Sementara itu puluhan sopir truk yang terjebak di Comal mulai kehabisan perbekalan. Mereka protes kepada petugas perbaikan jembatan.

“Enam hari enam malam kami bertahan di sini tanpa solusi apapun. Uang kami sudah habis!” kata salah satu sopir truk, Sajidin yang bersama teman-temannya mendatangi petugas perbaikan, Rabu. Untuk menjaga situasi, polisi dan TNI turun tangan. Dialog pun digelar di lokasi perbaikan.

Sajidin mengaku tidak membawa apapun. Truknya kosong. Untuk makan selama terjebak di Comal, ia dan kernetnya menghabiskan Rp100.000 per hari. Mereka terjebak di sebelah barat jembatan sejak Kamis (17/7/2014) lalu. “Uang untuk memutar arah tidak cukup,” kata Sajidin.

Emosi sopir meninggi setelah mendengar kabar tidak diizinkan lewat jika jembatan sudah selesai diperbaiki. Rencananya, Kamis besok, jembatan diuji coba. Jumat lusa baru bisa dilintasi.

Kepada para sopir, Satkorlak Binamarga 1 Jawa Tengah, Sumarjono, mengatakan amblesnya jembatan merupakan bencana. Kendaraan berat memang tidak diizinkan melintas di jalur alternatif. “Makanya harus berbalik arah,” kata Sumarjono didampingi Dandim Pemalang, Letkol Muhamad Lutfi.

Sementara itu, melonjaknya volume kendaraan angkutan barang bertonase besar alias truk yang melintasi wilayah Kota Solo menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan hingga mengalami antrean panjang, terutama di Palang Joglo dan Sumber. “Truk itu kan ngejar H-4 tidak boleh beroperasi. Jadi mereka yang lewat banyak sekali. Ditambah jembatan Comal rusak akibatnya truk yang datang makbyuk jadi satu,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat, Rabu. (Indah Septiyaning W/JIBI/Solopos/Detik/Antara)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya