SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati Toko Oleh-Oleh Mesran di Kalilarangan, Solo, Sabtu (10/8/2013). (Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Penjualan oleh-oleh pada musim mudik Lebaran 2013 naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Oleh-oleh yang paling dicari konsumen adalah aneka penganan khas Solo.

Karyawan Toko Oleh-Oleh Era Jaya Vita Sari yang ditemui Solopos.com, Rabu (14/8/2013), mengungkapkan transaksi harian pada musim mudik Lebaran 2013 bisa mencapai 200 kali kondisi normal. Padahal transaksi pada akhir pekan biasanya hanya 100 kali per hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Vita mengatakan rata-rata pembeli membeli oleh-oleh tiga kardus, tetapi tak jarang pula yang sampai enam kardus sekali membeli. “Isinya macam-macam, tapi kebanyakan adalah cemilan khas Solo seperti abon, kripik ceker, serundeng, intip, dan brem putih,” ungkap Vita di Toko Era Jaya, Jl. Kalilarangan, Solo.

Vita menjelaskan penjualan oleh-oleh mulai ramai sebelum Lebaran karena beberapa orang yang berada di Solo, seperti mahasiswa juga mudik ke daerah asal masing-masing. Namun menurut dia penjualan tetap masih tinggi setelah Lebaran.

Bahkan saking banyaknya pembeli, toko yang biasanya tutup pukul 21.00 WIB, mundur menjadi pukul 21.30 WIB. Hal tersebut karena kebanyakan pembeli pun datang pada malam hari.

Beberapa penganan yang dijual di tokonya, seperti abon dan serundeng, adalah produksi sendiri. Sedangkan lainnya sudah ada yang dibuat dari tempat produksi tetapi ada pula yang dikemas lalu diberi label Era Jaya.

Abon biasanya dibanderol dengan harga Rp30.000 per seperempat kilogram, serundeng seharga Rp8.000 per seperempat kilogram. Harga keripik ceker dan paru sama, yakni Rp27.000 per dua ons dan intip dihargai Rp9.000. Selama Lebaran, Vita mengaku menambah stok hingga tiga kali lipat daripada biasanya.

Peningkatan penjualan juga dialami Toko Oleh-Oleh King. Pengelola toko, Zaidah, mengatakan pembeli yang paling banyak berasal dari Jakarta dan Kalimantan. “Paling ramai itu saat hari H Lebaran pada Kamis-Jumat (8-9/8). Hal ini karena jarang toko oleh-oleh yang buka,” ujarnya.

Bahkan pada hari Lebaran tersebut, pihaknya sampai kehabisan stok dagangan. Namun dia mengaku tidak bisa menambah karena sopir yang biasa mengantar barang dagangan libur. Zaidah menjelaskan, tokonya tersebut merupakan cabang dari toko oleh-oleh dengan nama yang sama di Palur. Oleh karena itu, apabila stok habis, harus mengambil ke Palur.

Zaidah memprediksi tingginya penjualan oleh-oleh masih akan terjadi hingga akhir pekan ini. Hal ini lantaran saat ini siswa sekolah masih libur. Wanita berkerudung ini mengatakan pihaknya tidak mengetahui berapa stok yang ia tambah. Hal ini karena setiap kali kehabisan selalu meminta kiriman dari Palur. Cemilan yang paling banyak dicari menurut Zaidah adalah keripik paru, ceker dan usus.

Dia juga menjelaskan biasanya pembeli membeli dalam jumlah banyak dan dibungkus dengan kardus. Walau begitu, saat ini pihaknya belum menyediakan jasa pengiriman oleh-oleh. “Kalau saat ini belum tapi tidak tahu ke depannya nanti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya