SOLOPOS.COM - Mudik Lebaran (Dok/Solopos)

Mudik Lebaran (Dok/Solopos)

Mudik Lebaran (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Seorang pemudik dari Palembang, Susilo Widodo, 27, mengadukan kru Bus Madjoe Utama jurusan Jakarta-Madiun ke Polsek Banjarsari, Senin (5/8/2013). Warga Nganjuk, Jawa Timur itu mengaku dipukul kru bus tersebut karena komplain setelah diturunkan di perempatan Sumber, Banjarsari, Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian itu dialami Susilo ketika ia bersama lima belas penumpang lainnya tiba-tiba diturunkan di Solo, pukul 08.00 WIB. Seluruh penumpang hanya diberi kru bus uang sebesar Rp400.000 agar mereka mencari bus lain.
Padahal, sebelumnya ada kesepakatan rombongan pemudik yang menaiki bus sejak dari Jakarta itu bakal diturunkan di Nganjuk. Susilo yang mudik bersama istrinya membayar Rp500.000.

Mendapat perlakuan itu Susilo komplain kepada kru bus. Cekcok mulut pun terjadi antara dia dan kru bus. Namun, bukannya mendapat jawaban memuaskan salah satu kru bus memukul mulutnya. Akibat kejadian itu Susilo mengalami luka sobek di bibir.

Susilo bersama para penumpang lain menuju Terminal Tirtonadi menaiki bus lain. Di terminal Susilo mengadukan kejadian itu kepada aparat dan petugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Susilo kepada petugas menyebut, bus yang menelantarkannya itu berpelat nomor AE 7133 DB.

Komandan Regu (Danru) Pengamanan Terminal Tirtonadi Dishubkominfo, Sri Mulyono, saat ditemui wartawan di terminal, membenarkan adanya kejadian itu. Ia mengaku mendapat pengaduan dari Susilo terkait peristiwa yang dialaminya. Srim, sapaan akrab Sri Mulyono, telah menindaklanjuti pengaduan itu dengan mengecek ke agen bus yang diadukan.

“Ada salah satu penumpang yang sempat memotret bus itu. Dalam foto pelat nomor bus terlihat jelas. Agen bus menginformasikan pelat nomor itu memang Bus Madjoe Utama. Korban katanya melapor ke polsek [Banjarsari],” papar Srim.

Dikatakannya, peristiwa yang dialami Susilo adalah kejadian kali kedua. Sebelumnya beberapa waktu lalu kru bus yang sama menurunkan penumpang tidak sesuai kesepakatan. Selain itu, menurut Srim, bus Madjoe Utama kerap tak masuk ke terminal. Bahkan, bus asal Madiun itu disebut Srim sengaja menghindari terminal ketika melewati Solo dengan memotong jalan melalui jalan di Sumber.

Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman, kepada wartawan mengatakan, Susilo kepada petugas mengaku mendapat pelayanan tak baik dari pihak bus sejak akan menaiki bus di Jakarta. Pihak bus menjanjikan rombongan penumpang dari Palembang itu akan mendapatkan bus ber-AC. Tetapi kenyataannya berbeda. Namun, para penumpang tidak mempermasalahkannya asal bisa turun di Nganjuk.

“Korban tidak melaporkan secara resmi karena ia tergesa-gesa menuju Nganjuk,” terang Raman saat ditemui wartawan.

Agen Bus Madjoe Utama, Sutarno, 65, saat dimintai konfirmasi Solopos.com mengaku telah memberi ganti rugi kepada setiap penumpang. Ia membenarkan bus yang ditumpangi Susilo adalah Bus Madjoe Utama. Kepastian itu ia peroleh setelah menghubungi pihak perusahaan bus di Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya