MUDIK LEBARAN 2013 : 4.000 Penumpang Bus Masuk Surabaya Tiap Jam

Kesibukan Terminal Purabaya Kota Surabaya di Bungurasih, Sidoarjo pada masa mudik Lebaran 2013. (Dishubsurabaya.org)

Solopos.com, SURABAYA — Arus balik pemudik mengalir ke kota-kota metropolitan atau kota raya Indonesia, sepanjang  Minggu (11/8/2013). Sedikitnya 4.000 orang per jam masuk ke Kota Surabaya menggunakan bus angkutan umum. Hingga tengah malam Minggu ini, jumlah mereka ditaksir bisa mencapai 80.000 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Terminal Purbaya Bungurasih May Ronald menguraikan hingga pukul 13.00 WIB penumpang yang masuk ke Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo yang merupakan satu dari dua terminal utama Kota Surabaya sudajh tercatat 33.248 orang. Mereka menumpang 793 bus. Dari total penumpang itu, 23.862 orang di antara mereka menumpang bus nonekonomi.

“Dominasi arus balik masih dari angkutan antarkota dalam provinsi seperti dari Banyuwangi,” jelasnya di Bungurasih, Surabaya, Minggu. Hingga tengah malam, sambungnya, diprediksi penumpang yang masuk terminal itu bisa mencapai 80.000 orang. Dari penumpang itu paling banyak merupakan karyawan yang hendak masuk kerja Senin pagi.

Karakteristik Kota Surabaya sedikit berbeda dengan Kota Jakarta yang sebagian besar penduduknya adalah perantauan. Di Kota Surabaya, selain ada perantau yang berdatangan kembali dari kampung halaman mereka, juga tampak fenomena pergerakan wargha asli Surabaya yang kembali ke kota-kota tempat mereka merantau. Hingga Minggu pukul 13.00 WIB jumlah mereka tercatat 31.225 orang yang menumpang 699 bus.

Pengguna bus yang mulai meninggalkan Surabaya berdasar data sebagian besar untuk rute tujuan Probolinggo, Banyuwangi. Sedangkan jurusan antarprovinsi mayoritas menuju Solo dan Jogja. “Mungkin itu tidak sepenuhnya mudik meski berangkat dari Bungurasih, bisa juga mereka balik ke tempat kerja setelah pulang kampung,” jelasnya.

Dia menuturkan pula Terminal Purbaya Bungurasih merupakan simpul bus dari pelbagai jurusan di jalur darat Pulau Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sehingga bisa saja penumpang tercatat masuk terminal lantas menuju tempat tujuan lain.