SOLOPOS.COM - Pedagang sayur di Pasar Besar Kota Madiun menunggu pembeli, Kamis (6/5/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Pedagang pasar di Kota Madiun mengeluhkan kondisi pasar yang sepi menjelang perayaan Idulfitri tahun ini. Mereka menilai kondisi ini terjadi karena ada kebijakan larangan mudik.

Seorang pedagang sembako di Pasar Besar Kota Madiun, Prapti, mengatakan menjelang Lebaran ini memang ada kenaikan jumlah pembeli dibandingkan hari-hari sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan momen Lebaran tahun-tahun sebelumnya, tahun ini menjadi paling sepi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Lebaran tahun lalu kan sudah pandemi Covid-19 ya, tapi masih lumayan. Banyak pembelinya. Tapi untuk tahun ini, sangat sepi sekali. Ada larangan mudik, jadi warga luar kota tidak pada mudik di Madiun,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Ada Larangan Mudik, Terminal Purboyo Madiun “Mati Suri”

Prapti menyampaikan biasanya menjelang Lebaran sebagai pedagang di Pasar Madiun bisa mendapatkan omzet penjualan hingga Rp1 juta per hari. Namun, pada momen jelang Lebaran tahun ini hanya bisa mendapatkan omzet Rp500.000 per hari.

Menjelang Lebaran ini sejumlah harga kebutuhan pokok memang terpantau stabil. Tidak ada barang yang mengalami kenaikan yang signifikan. Padahal, biasanya pada Leberan sebelumnya, harga-harga barang kebutuhan pokok selalu naik.

“Tidak ada yang naik harga-harga barang. Bawang putih Rp23.000, bawang merah Rp30.000, stabil harganya. Ya karena permintaan sedikit, jadi harganya pun stabil,” ujar pedagang Pasar Besar Kota Madiun ini.

Baca juga: Bupatinya Ditangkap KPK, Begini Respons Sekda Nganjuk

Hal senada juga dikatakan Pur, pedagang daging ayam Pasar Besar Kota Madiun. Pur mengatakan harga daging ayam menjelang Lebaran ini mengalami kenaikan harga Rp4.000 per kg. Sehingga saat ini harga daging ayam Rp36.000 per kg.

Sebagai pedagang melihat kondisi Pasar Besar Kota Madiun menjelang perayaan Lebaran tahun ini sangat sepi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, sepinya pasar tradisional ini karena ada larangan mudik.

“Saya biasanya menjelang Lebaran bisa menjual hingga 2 kwintal daging ayam per hari. Tapi sekarang 50 kg per hari sudah bagus,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya