SOLOPOS.COM - Pasar Bring Harjo (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA–Kota Jogja memang memiliki segudang penawaran cinderamata atau oleh-oleh yang khas, terlebih aksesori dan baju. Namun tidak semuanya bisa didapatkan wisatawan pada pagi hari, sebab banyak pedagang yang belum buka.

Hal ini dirasakan beberapa wisatawan dari Kota Malang yang mengaku sampai di Jalan Maliobro pada malam hari. Waktu itu banyak pedagang yang sudah mulai tutup dan rombongan memutuskan untuk membeli buah tangan pada pagi hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu wisatawan asal Malang, Widya mengaku pagi-pagi dia sudah berjalan-jalan di Malioboro hingga Pasar Beringharjo. Tujuannya ingin membawa buah tangan dari Kota Pelajar ini.

“Saya lihat sudah jam 08.00 namun pedagang belum ada yang buka. Satu jam saya keliling rupanya masih saja tidak semua pedagang mulai menggelar dagangannya. Di sini pedagangnya sangat santai,” ujar Widya pada Harianjogja.com, Selasa (4/2/2014).

Dengan waktu yang terbatas akhirnya Widya memilih baju batik dan akesori yang ditemuinya. Dia mengaku sedikit kecewa karena harapannya bisa membawa pulang banyak cinderamata tidak hanya monoton.

“Akhirnya beli baju dan akesori seadanya saja. Saya perbanyak saja jumlahnya biar bisa merata saya berikan ke keponakan dan sepupu,” jelas Widya.

Widya menambahkan ingin membeli banyak cinderamata salah satunya untuk dijual pada koleganya. Jika memang laku, dia ingin mulai membuka bisnis jualan asesoris dan baju batik dari Jogja ke Malang.

“Kapan-kapan saja ke sini lagi dengan menyesuaikan waktu para pedagangnya. Sekarang ikut liburan saja dulu, bisnisnya belakangan saja,” jelas Widya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya