SOLOPOS.COM - Pembalap Gresini Racing Enea Bastianini (tengah) seusai balapan MotoGP San Marino, Italia, Minggu (4/9/2022). (Antara/Gresini Racing)

Solopos.com, JAKARTA – Pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini, mengungkapkan dirinya belum diperintah untuk mengalah oleh Ducati demi melapangkan jalan pembalap tim pabrikan itu, Francesco Bagnaia, dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022.

Bastianini terlibat duel sengit dengan Bagnaia di lap-lap terakhir Misano dan Aragon, sebelum mengalahkan calon rekan satu timnya itu lewat manuver di sirkuit Spanyol tersebut akhir pekan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu membuat Bagnaia kehilangan lima poin berharga saat dirinya mencoba merapatkan ke puncak klasemen yang dipegang pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, yang kini unggul 10 poin atas sang pembalap Ducati itu.

Dengan empat kemenangan musim ini, Bastianini masih memiliki peluang merebut gelar juara dunia karena terpaut 48 poin dari Quartararo dengan lima balapan tersisa.

“Juga di Misano, saya belum mendapati team order dari Ducati saat ini, dan ini bagus karena saya juga memiliki peluang kecil di kejuaraan ini,” kata Bastianini dalam sesi jumpa pers jelang Grand Prix Jepang di Motegi, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Tolak Kebijakan Team Order Ducati, Bagnaia: Aku Tidak Butuh Bantuan!

Praktik team order tak asing di dunia balap, di mana tim memprioritaskan salah satu pembalapnya di balapan, atau menginstruksikan salah satu pembalap mengalah dan mengizinkan rekan satu timnya menyalip demi posisi yang lebih menguntungkan. Biasanya dilakukan ketika salah satu pembalap tertinggal di balapan tertentu, namun secara umum unggul di klasemen.

“Saya harus menggunakan kesempatan ini untuk selalu tampil 100 persen di balapan. Di bagian terakhir kejuaraan, kita akan lihat apakah saya mendapatkan team order atau tidak. Saat ini saya tidak terbebani,” kata dia.

Bastianini akan tampil sebagai rookie di Motegi karena sirkuit Jepang itu absen selama dua tahun dari kalender MotoGP karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pelatih Fisik Persis Solo Youth: Gaya Permainan Lama Sulit Hadapi Tipe Modern

Sang pembalap Italia itu sebelumnya telah enam kali tampil di Motegi pada kelas yang lebih rendah, yaitu sekali di Moto2 (2019) dan lima kali di kelas Moto3 (dari 2014 ke 2018).

Pada 2016, dia meraih kemenangan kedua dari tiga yang ia raih di Moto3 di sirkuit itu. Pada satu-satunya balap Moto2 yang ia jalani di Motegi, ia start dari P12 tapi finis P7 di belakang Alex Marquez.

“Saya tidak tahu apakah suatu keuntungan belum pernah menjajal motor MotoGP di sini,” kata Bastianini.

“Mulai 2019 ke sekarang, motor MotoGP sangat berbeda, ini lebih aerodinamis, perangkat (pengatur ketinggian) belakang dan ini dapat mengubah permainan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya