SOLOPOS.COM - Marc Marquez (Crash.net)

Moto GP 2017 diwarnai dengan performa oke Marc Marquez.

Solopos.com, SOLO – Julukan unik disematkan pada Marc Marquez seusai dia menjuarai titel Moto GP dalam debut-nya tahun 2013. Baby Alien alias anak alien, demikianlah penggemar Moto GP memanggilnya. Tak berlebihan jika Marquez dianggap makhluk yang datang dari luar bumi lantaran performa gilanya di atas lintasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebutan Baby Alien makin mendapat pembenaran saat Marquez kembali mengangkat trofi setahun kemudian. Di usia 21 tahun 237 hari, dia menjadi pembalap termuda yang memenangi dua gelar juara dunia beruntun di kelas premier. Pembalap Spanyol ini tak berhenti mencetak sensasi setelah menjuarai gelar Moto GP ketiganya tahun 2016.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun status pembalap super tampaknya mulai membuat Marquez rikuh. Hal itu tak lepas dari hasil buruk saat dirinya hanya mampu finis nomor empat di GP Malaysia 2017, akhir pekan lalu. Alih-alih memastikan gelar juara dunia keempatnya, keunggulan Marquez terpangkas menjadi tinggal 21 poin atas rival terdekat, Andrea Dovizioso.

Pembalap Honda ini pun bisa gagal merengkuh juara dunia andai gagal finis di seri terakhir di GP Valencia, sedangkan Dovi sukses memenangi lomba. “Saya hanyalah manusia biasa,” ujar Marquez seperti dilansir Crash, Senin (30/10/2017).

Marquez memang seperti tak berambisi meraih podium saat bertarung di Sirkuit Sepang, Malaysia. Karakter ngotot yang biasa dia perlihatkan mendadak hilang setelah dia memilih mempertahankan posisi empat. Padahal Marquez bisa saja menyegel juara dunia di Malaysia andai menduduki posisi runner up.

Marquez beralasan tak ada gunanya memaksakan podium di Sepang mengingat jarak poinnya dengan Dovi di klasemen. “Saya sadar saat mengejar Zarco [posisi tiga], saya mengambil resiko. Lalu saya berpikir di atas motor, ini kurang lebih akan sama untuk tiba 24 atau 21 poin [di depan Dovizioso] di Valencia, jadi saya memutuskan untuk tetap di posisi keempat,” ungkap Marquez.

Rider 24 tahun itu tak menampik bisa saja mengambil risiko untuk memastikan gelar di Sepang. Namun dia mengurungkannya setelah melihat begitu cepatnya Ducati yang ditunggangi Dovi dan Jorge Lorenzo. Dia makin kurang percaya diri karena motor selalu bermasalah ketika masuk tikungan.

“Masalahnya salah satu kekuatan saya adalah pada titik pengereman. Saat memasuki tikungan, saya tidak kuat seperti balapan lain,” tutur Marquez. “Lagipula jika saya terjatuh, saya hanya punya keunggulan tujuh atau delapan poin,” sambung rider yang telah mengoleksi enam kemenangan musim ini itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya